Harga Gula Terus Merangkak Naik
axel wiryanto
Selasa, 23 April 2024 17:03 pm
dibaca 17 kali

MAKASSAR, BKM–Pascalebaran Idulfitri 1445 H, harga gula pasir di pasar tradisional maupun ritel merangkak naik.Jika sebelum memasuki Bulan Suci Ramadan, harga per kilo gula pasir di kisaran Rp14 ribu, jelang Idulfitri hingga saat ini mengalami kenaikan.

Pantauan di Pasar Terong Makassar, saat ini harganya sudah mencapai Rp18 ribu per kilogram.
Kenaikan harga gula lokal seiring dengan kelangkaan gula di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Kota Makassar.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta mengakui jika harga gula memamg mengalami kenaikan sejak awal tahun 2024 ini.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil pantauan di sejumlah pasar , harga gula saat ini berkisar Rp17.900.
Kendati harganya mengalami kenaikan, namun Arlin menjamin jika stoknya masih cukup tersedia. Baik di Badan Urusan Logistik maupun distributor swasta.
Untuk menghindari terjadinya permainan harga oleh spekulan, kata Arlin, Pemkot Makassar secara berkala melakukan operasi pasar maupun Gerakan Pangan Murah.

“Untuk stok gula masih tersedia di Bulog dan di swasta. Dan tetap disalurkan secara berkala melalui operasi pasar dan gerakan pangan murah,” kata Arlin.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, kontrol persediaan gula ada pada Bulog.
Danny Pomanto sapaan akrabnya hanya mengimbau kepada masyarakat agar lebih menghemat penggunaan gula atau mengurangi mengonsumsi gula yang berlebihan.
“Kalau kelebihan mengonsumsi gula juga banyak berdampak negatif bagi kesehatan kita, sehingga sudah saatnya berhemat menggunakan gula,” ujarnya.
Danny menyakini, persoalan ketersediaan pasokan gula akan segera diatasi oleh Bulog.
“Janji Bulog stok 9 bahan pokok sampai bulan Juli aman termasuk beras,” katanya.
Beberapa upaya lain dilakukan Pemkot Makassar dalam mengatasi kelonjakan harga gula pasir di Makassar, salah satunya mengkonversi gula dengan stevia, pengganti gula manis yang sekitar 50 hingga 300 kali lebih manis dari gula.
“Dengan beberapa pihak kita bikin konversi gula dengan tanaman estevia dengan gula cair, bahkan kita harus mengkonversi dengan gula merah biar lebih sehat,” pungkas Danny.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan kebijakan relaksasi harga acuan pemerintah (HAP) gula menjadi Rp17.500 per kilogram (kg) hingga 31 Mei 2024.
Penetapan ini merupakan hasil dari Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Gula Konsumsi yang melibatkan lintas kementerian/lembaga, berlaku sejak 5 April.
Kebijakan relaksasi HAP ini diambil lantaran harga gula di pasar global yang dinilai cukup tinggi.
Sebelum adanya kebijakan ini, HAP gula di tingkat konsumen berada di angka Rp16.000 per kg. Kini, harga tersebut naik menjadi Rp17.500 per kg. Khusus untuk wilayah tertentu seperti Maluku, Papua, dan wilayah 3TP, harga gula konsumsi di tingkat ritel ditetapkan Rp18.500 per kg, naik dari harga sebelumnya yakni Rp17.000 per kg. (rhm)

source