Lawan Informasi Hoaks!
axel wiryanto
Kamis, 02 Mei 2024 13:28 pm
dibaca 11 kali

MEDIA sosial kini menjadi instrumen yang sangat dekat dengan kehidupan, lantaran kita bisa mengakses banyak hal. Termasuk dengan informasi-informasi terkini.
Namun tak jarang kita menemui oknum-oknum tertentu yang melakukan penyebaran berita bohong (hoaks) guna menyebarkan kebencian terhadap hal tertentu. Karena itu sebagai anak muda, dalam hal ini adalah Gen-Z, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak menjadi pelaku maupun korban dari informasi bohong.

Hoaks sendiri merupakan informasi palsu atau fakta yang dipelintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga tujuan politis guna melakukan propaganda. Dalam era digital saat ini setiap orang dapat menjadi penyebar informasi sehingga potensi penyebaran berita hoaks sendiri sangat riskan terjadi.
Untuk itu diperlukan penalaran yang lebih mendalam guna menilai suatu informasi. Seperti dalam membaca berita, kita jangan membaca hanya dari judul saja. Sebab berita hoaks cenderung provokatif agar dapat menambah viewer, meskipun isi dari informasi yang diberikan sering berbeda.
Mengecek alamat situs harus dilakukan guna memastikan bahwa kita mendapatkan informasi atau berita yang bersumber dari situs-situs resmi dan telah terverifikasi kadar kebenarannya. Selanjutnya adalah memeriksa kebenaran berita dengan cara melihat beberapa sumber lain agar mendapatkan beberapa referensi yang terpercaya.

Penyebarannya berita hoaks sendiri sangat berbahaya karena dapat menyebabkan adu domba, menyebar fitnah, mencemarkan nama baik, membuat kepanikan serta menjatuhkan orang atau golongan tertentu.
Di era digital saat ini kita harus sangat berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Diperlukan kecerdasan dan kedewasaan berpikir dalam membagikan suatu informasi atau berita. Jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak jelas asal usulnya, karena ulah beberapa oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Dalam menyebarkan informasi kita jangan asal menyebar saja. Terlebih bila informasi tersebut ditambah-tambahkan dengan hate speech atau ujaran kebencian hingga menimbulkan kembali informasi yang tidak benar.

Kita harus cerdas dalam menyaring informasi agar dapat membedakan mana informasi yang berguna dan mana yang tidak membawa manfaat. Saat ini pengguna internet bisa melaporkan bila menemui berita hoaks tersebut melalui sarana yang tersedia di masing-masing media.
Contohnya pada media sosial Facebook kita dapat menggunakan fitur Report Status lalu kategorikan informasi hoax sebagai hate speech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Cara ini dapat mencegah penyebaran informasi bohong.
Kita juga dapat melaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika jika menemukan berita hoaks dengan cara screen capture disertai url link lalu mengirimkan filenya ke [email protected]. Sebagai Gen-Z kita harus terus terlibat dalam melawan informasi atau berita bohong. (yus)

source