Tanamkan Minat Baca Sejak Dini
axel wiryanto
Sabtu, 27 April 2024 17:46 pm
dibaca 16 kali

MEMBACA merupakan wadah pengembangan literasi guna menambah wawasan seseorang. Untuk itu kebiasaan dan minat membaca hendaknya ditanamkan sejak dini. Membaca juga dapat meningkatkan nalar kritis seseorang, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang belum tentu valid.
Bahkan dari sisi medis, membaca buku sangat baik guna melatih otak dan pikiran. Membaca juga dapat membantu menjaga otak agar selalu menjalankan fungsinya secara sempurna. Saat membaca, otak dituntut untuk berpikir, menganalisis berbagai masalah, mencari jalan keluar dan solusi hingga menemukan hal-hal baru dan membaca buku dapat membawa kedamaian batin serta ketenangan yang sangat besar. Membaca dapat menurunkan tekanan darah serta telah terbukti membantu orang yang menderita gangguan mood tertentu.

Bahkan sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of College Teaching and Learning menjelaskan, kebiasaan membaca buku setidaknya 30 menit setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan frekuensi detak jantung, dan menurunkan perasaan stres.
Kebiasaan membaca ini juga merupakan tradisi yang telah dicontohkan oleh para tokoh bangsa seperti presiden pertama RI Soekarno, Moh Hatta, dan Tan Malaka. Tradisi membaca menjadikan mereka sebagai intelektual yang diakui dunia lantaran narasi dan gagasan yang mereka miliki.

Buku sering juga disebut sebagai jendela dunia, karena manfaat buku memang untuk menambah wawasan dan mengetahui banyak hal yang ada di dunia, bahkan yang belum kita tahu sebelumnya. Kegiatan membaca buku untuk mendapatkan kegunaan buku ini juga tidak hanya bagi para pelajar, tetapi juga orang dewasa, bahkan orang-orang usia lanjut.
Selain itu, dengan membaca seseorang bisa mendapat kegunaan buku. Diantaranya membantu mengubah masa depan, bahkan dapat menambah kecerdasan akal pikiran manusia. Sehingga tanpa disadari, kegunaan buku ini akan memberi banyak inspirasi bagi banyak orang.

Membaca buku sangat penting, khususnya pada anak muda. Karena anak muda merupakan penerus kepemimpinan selanjutnya. Sehingga akan sangat penting agar anak muda memperbanyak literasi guna mempersiapkan diri menyambut masa depan.
Gen Z merupakan generasi yang dipersiapkan menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045. Karena itu mulai sejak dini kita harus mempersiapkan diri menyambut masa tersebut guna membangun arah bangsa yang lebih baik ke depannya.

Sayangnya, kebiasaan membaca buku belakangan ini mulai menurun, bahkan sudah mulai ditinggalkan. Ada berbagai alasan buku mulai ditinggalkan. Misalnya kesibukan seseorang dengan kegiatannya, berkembangnya teknologi dan internet yang semakin mudah untuk mengakses informasi, dan sebagainya.
Padahal membaca buku memiliki dampak positif tersendiri, meski telah terjadi modernisasi dalam mengakses informasi. Seperti melatih keterampilan analisis. Karena di saat membaca sebuah buku, kita akhirnya larut dalam alur ceritanya dan berpikir mengenai bagaimana penyelesaian masalah yang akan terjadi dalam buku tersebut. Hal ini bisa terus dikembangkan dan sangat bermanfaat di masa mendatang. (yus)

source