Pemkab Gowa Gagas Sistem Penanggulangan Bencana Berbasis Teknologi
axel wiryanto
Sabtu, 27 April 2024 07:44 am
dibaca 17 kali

GOWA, BKM — Wakil Bupati (Wabup) Gowa, Abdul Rauf Malaganni, menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa akan menyiapkan sistem penanggulangan bencana berbasis teknologi.
Hal ini diungkapkan Wabup Rauf saat menghadiri menghadiri Rakornas Penanggulangan Bencana 2024 yang berlangsung di Pullman Bandung Grand Sentral Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/4),
Rencana itu sudah dipersiapkan Pemkab Gowa sebagai bentuk antisipatif terhadap potensi bencana di Gowa yang cukup kompleks. Karena itu, gagasan ini pun dicuatkan Wabup Gowa di Rakornas yang dibuka Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin.

Dikatakan Wabup Gowa yang lebih akrab disapa Karaeng Kio, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Gowa terus berupaya melakukan pemanfaatan teknologi dalam mitigasi bencana. Salah satunya dengan pemanfaatan peta digital untuk memetakan daerah rawan bencana di Kabupaten Gowa.
”Alhamdulillah, Gowa sudah punya peta itu. Tinggal perlu peningkatan dan pengembangan lagi. Peta-peta digital itu perlu diupdate,” kata Rauf.
Terkait itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa, yang hadir mendampingi Wabup Gowa, mengatakan, dari segi peralatan, Kabupaten Gowa sudah memadai. Namun perlu ditambah. Karena potensi bencana di Kabupaten Gowa cukup kompleks.

”Lokal logistik dan peralatan kami di Kabupaten Gowa bisa dibilang kita sudah memungkinkan. Tapi perlu ada penambahan-penambahan. Karena tingkat kerawanan bencana di Kabupaten Gowa itu seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung cukup kompleks,” kata Ikhsan.
Ikhsan juga mengatakan, selain penanganan bencana alam secara umum, pihak BPBD Gowa juga kerap melakukan penanganan dan tindakan penyelamatan para pendaki yang mengalami peristiwa ‘trouble’ di kawasan gunung di Kabupaten Gowa.
”Iya, kadang kami melakukan penanganan terhadap para pendaki yang mengalami trouble di gunung. Itu hampir setiap minggu ada kejadian yang dialami pendaki. Makanya kami carikan solusi untuk penanganannya. Dan saat ini kami berkoordinasi dengan Basarnas bagaimana model rescuenya jika ada kejadian-kejadian seperti itu,” kata Ikhsan.
Pada Rakornas ini, Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, menegaskan, pihaknya mendorong BNPB maupun BPBD di semua daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam penanganan kebencanaan.

”Saya minta pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana di dalam negeri terus dioptimalkan. Dorong integrasi teknologi dan inovasi berbasis data yang valid sebagai kunci efektifitas dan efisiensi aksi dini dan kesiap siagaan dalam menghadapi bencana. Dan saya meminta agar industrialisasi penanggulangan kebencanaan dengan penerapan teknologi dan inovasi dikembangkan. Dan manfaatkan perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan. Lakukan pemetaan risiko bencana secara tepat dan valid. Kemudian hasil dari pemetaan tersebut diintegrasikan dalam perencanaan dan implementasi terkait penataan ruang, lingkungan hidup dan sumber daya alam,” kata Wapres.

Selain menegaskan soal metode penanggulangan, Ma’ruf Amin juga menekankan pelayanan kebencanaan agar diperkuat. Hal itu bisa dilakukan melalui penguatan kelembagaan BPBD baik dalam hal kewenangan, kompetensi sumber daya manusia, logistik dan peralatan.
”Harus terapkan kebijakan dan upaya pemulihan pascabencana. Pastikan adanya pembagian peran antara pusat dan daerah secara proporsional dalam rangka membangun ketangguhan dan kemandirian masyarakat dan mengurangi risiko bencana di masa yang akan datang. Saya juga minta untuk dapat menyusun dan merencanakan pembiayaan kegiatan penanggulangan bencana secara integratif agar tidak tumpang tindih,” tandas Ma’ruf Amin. (sar)

source