Danny Tentukan Sikap Usai Putusan MK
axel wiryanto
Rabu, 17 April 2024 13:39 pm
dibaca 15 kali

MAKASSAR, BKM — Nama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto disebut-sebut sebagai salah satu bakal calon yang akan ikut bertarung dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub), November mendatang.
Namun hingga saat ini, orang nomor satu Makassar itu belum menentukan sikap. Dia masih wait and see dalam melihat perkembangan peta perpolitikan yang ada. Walau begiotu, dukungam untuk Danny maju sebagai calon gubernur sudah datang dari berbagai pihak dan komunitas. Termasuk dari Keluarga Besar Alumni (KBA) SMPN 5 Makassar yang merupakan almamater Danny saat SMP dulu.
“Kenapa kita harus pilih yang lain, kalau ada alumni kita yang teruji,” ungkap Ketua Umum KBA SMPN 5 Makassar Chaerul Amir.
Ditemui usai menghadiri halalbihalal KBA SMPN 5 Makassar di Hotel Claro, Senin (15/4), Danny Pomanto mengaku baru akan menentukan sikap politik setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil pemilu lalu sudah ada. “Kita tunggu dulu putusan MK. Supaya kalau semua jalan baik, kita bisa tentukan sikap,” ungkapnya.

Walaupun belum menentukan sikap, bukan berarti Wali Kota Makassar dua periode itu hanya tinggal diam. Komunikasi dengan sejumlah partai politik (Parpol) sudah dijajaki secara diam-diam.
Selain itu, lelaki yang berlatar belakang arsitektur itu juga mulai mempersiapkan survei internal untuk menakar potensinya jika maju di Pilgub. Rencananya, usai lebaran ini dia akan melakukan survei intern dengan menggunakan dua lembaga survei sekaligus.
“Mereka yang bakal maju (di Pilgub) juga pasti orang-orang yang besar. Sehingga kita harus menghitung, mengkalkulasi secara baik. Termasuk salah satunya survei. Modal komunikasi dengan partai itu adalah dengan survei. Insyaallah saya punya survei sendiri yang secara nasional teruji,” ungkapnya.

Dia mengaku tahun lalu sudah pernah melakukan survei namun tidak diumumkan ke publik. Dari hasil survei beberapa lembaga, nama Danny menempati posisi atas walaupun masih berada di bawah sejumlah nama seperti mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Danny mengaku namanya masuk dalam jajaran 10 besar saja, sudah sangat bersyukur. Dia menceritakan pengalaman politiknya saat mau maju di kontestasi pemilihan wali kota waktu itu.
Bisa dibilang namanya tidak direken. Tidak masuk 10 besar. Elektabilitasnya pun hanya di angka 0,2 persen. Sementara salah satu kandidat waktu itu ada yang mencapai 48 persen. Namun ternyata yang memenangkan Pilwalki adalah dirinya. Walaupun Pilwali dan Pilgub berbeda. “Jadi semua orang punya peluang,” tegasnya.
Dia mengaku sejauh ini juga sudah menjalin komunikasi dengan ketua-ketua partai. “Sudah ada beberapa ketua partai kami komunikasi,” tambahnya.
Berbeda dengan Pilwali, Danny mengatakan sangat kecil peluang dirinya untuk maju lewat jalur independen. “Saya berharap dapat dukungan partai sama seperti dulu. Partai itu pemilik infrastruktur demokrasi. Lewat parpol itu jauh lebih baik dibanding independen,” pungkasnya. (rhm)

source