SIDRAP, BKM — Mobil kontainer yang mengalami kecelakaan beruntun dengan menabrak tujuh mobil dan satu motor di Datae, Kecamatan Watang Pulu, Sidrap dipastikan tidak layak beroperasi .
Hal tersebut disampaikan Andy Sanjaya, Kepala Seksi Lalu Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyebrangan, dan Pengawasan Balai Pengelola Transportasi Darat (LLJSDP2 BPTD) Kelas II Sulsel.
Dikatakannya bahwa mobil tersebut over dimensi. Kendaraan tersebut juga tidak memiliki kartu uji karena tidak pernah lakukan pengujian.
”Jadi sebenarnya kendaraan tersebut tidak layak beroperasi karena tidak mengantongi kartu uji, dan memang tidak perna melakukan pengujian,” ucapnya, Rabu (24/4).
Yang menjadi kendala selama ini, menurut Andy Sanjaya, mereka menilai tidak wajib masuk ke Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) karena mengangkut peti kemas.
Padahal sebenarnya, hanya tronton trailer yang mendapatkan izin khusus dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub yang tidak masuk ke UPPKB. Di dari itu semuanya masuk.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya akan memberikan tindakan tegas kepada pemilik kendaraan.
“Sebenarnya ada sanksi tindak pidana kepada pelaku yang mengubah bentuk dan ukuran dari kendaraan semulanya. Namun selama ini hanya tindakan tilang untuk kelebihan muatan yang dilakukan,” ucapnya.
Sementara itu, kontainer yang mengalami kecelakaan di Datae, Kecamatan Watang Pulu, pada Selasa, 23 April 2024 muatannya yang berisi pupuk akan ditimbang ulang oleh BPTD Kelas II Sulsel untuk proses selanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam kecelakaan beruntun ini terdapat satu orang meninggal dunia.
Kasat Lantas Polres Sidrap, AKP Nawir Eming mengatakan kecelakaan dipicu akibat mobil kontainer dari arah Pare-pare menuju Palopo hilang kendali di turunan Datae.
“Mobil kontainer dari arah Parepare itu hilang kendali diduga karena rem blong hingga menabrak beberapa kendaraan dari arah berlawanan,” ujarnya. (ady/c)
