Meski Ada Mudassir, Andi Ina Tetap Optimis
axel wiryanto
Rabu, 24 April 2024 11:28 am
dibaca 11 kali

MAKASSAR, BKM–Sejumlah figur potensial mulai ramai digadang-gadang sebagai calon untuk memimpin Kabupaten Barru.
Salah satu calon Bupati Barru yang paling siap adalah politisi Partai Andi Ina Kartika Sari. Apalagi saat ini, dirinya menjabat posisi Bendahara DPD I Golkar Sulsel, dan karier publik sebagai Ketua DPRD Sulsel.
Meski ada nama Andi Ina, namun DPP Golkar mempertimbangkan dua figur, termasuk Ketua DPD II Golkar Barru Mudassir Hasri Gani.
Andi Ina menyatakan, Partai Golkar memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan figur yang akan diusung. Pada intinya kata dia, akan mempertimbangkan hasil survei.

“Saya tetap optimis maju di Pilkada Barru. Ada arahan dari pak Ketum bahwa Golkar itu kalau memang hasil survei bisa seperti itu,” kata Andi Ina, Selasa, (23/4).
Intinya hasil survei yang akan menjadi pertimbangan untuk DPP nanti. Memutuskan siapa yang akan mengendarai. Bendahara Golkar Sulsel ini mengaku yakin seratus persen bahwa dirinya akan diusung di Pilkada Barru.
Ketua DPRD Sulsel ini juga telah meminta restu dan dukungan keluarga besarnya untuk bertarung di Pilbup 27 November 2024.
“Tanpa bantuan keluarga besar, saya tidak bisa apa-apa. Saya meminta doa, support, dan izin keluarga besar untuk maju di Pilkada Barru 2024,” harapnya.
Sebagai Srikandi Golkar dan tiga periode sebagai anggota DPRD Sulsel yang mengantarnya menduduki kursi ketua DPRD Sulsel.
“Di hadapan keluarga besar, saya menyampaikan niatan besar saya. Doakan saya. Semoga ada penerus Petta Tjambolang yang bisa memimpin Kabupaten Barru,” sambung dia.

Selain meminta dukungan, Andi Ina juga memohon doa dari keluarga besarnya agar bisa menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua DPRD Sulsel pada September nanti dengan baik dan aman.
“Semoga saya bisa menyelesaikan tugas saya dengan baik pada Septermber nanti,” ujarnya.
Terbaru juga, Andi Ina tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Sulsel karena menurutnya memberikan kesempatan yang lain menduduki posisi yang sekarang di duduki.

Selain itu, Andi Ina bertekad mengabdi ke kampung halamannya dengan banyaknya dorongan dari masyarakat yang mengharapkan dirinya maju pada pemilihan kepala daerah (Bupati) di kabupaten Barru.
Dan hal itu dipertegas pada kegiatan halal bihalal di kampung halamannya yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, kekeluargaan kerukunan masyarakat Barru dan tim.
“Alhamdulillah saya Andi Ina Kartika Sari dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dengan penuh keyakinan dan dorongan masyarakat dari kita semua saya ingin menyampaikan niat saya untuk maju dan mencalonkan diri sebagai calon Bupati Barru,” katanya.
Andi Ina menyatakan sikap secara resmi di hadapan ribuan masyarakat kabupaten Barru untuk maju pada Pilkada Barru untuk bisa mengabadikan diri bekerja untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Barru.
Meksipun menurutnya beberapa kali mencoba untuk kembali meyakinkan diri dan meluruskan niat karena tentu ini bukan keputusan muda namun banyak pertimbangan yang dilalui.

“Cita-cita besar ini tidak akan terwujud Tanpa dukungan dan restu dari kit semua. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mohon kepada setiap tokoh masyarakat, kepada setiap orang yang ada ditengah tengah kita saya memohon dan doa restu bagi
langkah besar saya ambil ini,” harapnya.

Namun pada kesempatan itu, Andi Ina menegaskan bahwa perlu di sadari kekuatan harus besar dan tidak cukup jika hanya kekuatan semua orang yang hadir ditempat ini dan bahkan tidak cukup hanya kecamatan Mallusetasi tapi harus bersama-sama seluruh masyarakat kabupaten Barru.
Dari Tahun 2009 Andi Ina memulai karir politik sebagai anggota DPRD provinsi suka. Dari tahun 2009 yang suka duka kita alami bersama sehingga pada tahun 2019 ditetapkan sebagai ketua DPRD Sulsel menjadi orang perempuan pertama dan orang Barru menjadi ketua.
Namun untuk posisi wakil yang akan di gandengannya, Andi Ina menegaskan bahwa sampai saat ini masih menjajaki koalisi parpol sehingga akan di finalkan sebelum masa pendaftaran.

“Dan tentu ini tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat dan tim saya ucapkan terimakasih,” tuturnya.
Pengamat politik dari Unhas, Dr. Tasrifin Tahara menuturkan, soal peluang figur perempuan tampil dalam Pilbup bukan sesuatu yang baru dalam perpolitikan di Indonesia. “Munculnya figur-figur perempuan peluangnya lebih besar karena figur perempuan yang tampil saat ini karena bagian dari relasi kuasa politik kekerabatan,” ujarnya.
Menurutnya, eksistensi figur perempuan biasanya menjadi tampilan depan (front stage) kekuatan politik keluarga.
Padahal, di zaman sekarang, kata dia. Peran perempuan juga memiliki kapasitas yang sangat mampuni dalam memimpin.
Dimana, kekuatan perempuan dalam berpolitik dengan menggabungkan kapital keluarga (suami) dengaj kapital individu dalam posisinya sebagai perempuan (gender).
“Jadi tampilnya perempuan dalam arena kontestasi pilkada saat ini bukan lagi emansipasi tetapi sudah setara atau wacana laki laki dan perempuan bukan masalah dalam sistem politik kita,” tuturnya. (rif)

source