MAKASSAR, BKM — Pemerintah Provinsi Sulsel mengimbau pemerintah kabupaten dan kota di Sulsel untuk memiliki peta rawan bencana.
Hal tersebut disampaikan Penjabat Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad.Menurutnya, peta rawan bencana bertujuan untuk memudahkan mitigasi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Kata dia, pemetaan wilayah rawan bencana harus dirampungkan dengan pengukuran yang baik agar mitigasi dampak bencana dapat terukur dengan baik.
“Kita meminta setiap pemerintah daerah memiliki peta daerah rawan bencana untuk mitigasi rawan bencana, tentu juga harus dengan hitungan yang jelas agar kita punya kemampuan adaptasi dan antisipasi,” tuturnya, Selasa (16/4).
Ia menjelaskan, peta rawan wilayah rawan bencana itu secara spesifik dapat menentukan metode mitigasi bencana pada daerah tersebut.
Apalagi kata dia, secara umum Sulsel acap kali terjadi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
“Jadi kabupaten dan kota itu mestinya sudah memiliki antisipasi daerah rawan bencana apakah rawan longsor, banjir gempa dan lain-lain, saya pikir sulsel lebih banyak bencana hidrometeorologi,” ulasnya.
Tak hanya itu, penerapan peraturan terhadap pembangunan pada daerah rawan bencana juga mesti diperhatikan Pemkab dan Pemkot.
“Daerah-daerah yang yang rawan bencana ini harus kita pikirkan, jangan sampai ada aset vital infrastruktur kita diletakkan di sana, termasuk masyarakat tidak disarankan disana untuk tinggal didaerah seperti itu serta izin dan sebagainya,” tegasnya.
Berpatok pada Negara besar yang juga sering mengalami bencana, mestinya Sulsel juga sudah memiliki antisipasi yang baik seperti jepang yang memiliki recovery wilayah pasca bencana dengan baik.“Minimal kalau terjadi bencana dampaknya bisa dikurangi dari sebelumnya,” pungkasnya. (jun)