SURABAYA,UJUNGJARI.COM–Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), resmi menyandang gelar doktor. AHY bahkan didaulat memberi orasi saat mengikuti prosesi Wisuda Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair), Minggu (22/12).
AHY memberikan paparan terkait tantangan Indonesia di kancah global. Dalam sambutannya, AHY menekankan pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri meski telah meraih gelar akademik.
“Hidup adalah sebuah universitas abadi. Gelar ini harus menjadi pelecut semangat kita untuk terus haus mencari ilmu, karena zaman terus bergerak cepat dengan berbagai tantangan global,” ujarnya di hadapan para wisudawan dan wisudawati di Kampus C Unair.
Ia mengungkapkan, berbagai tantangan megatrend global abad ke-21, seperti geopolitik, perang, konflik sumber daya alam, hingga ketegangan teritorial, memengaruhi dinamika dunia, termasuk Indonesia. “Indonesia harus tetap eksis dan unggul dalam percaturan global, terutama di kawasan Indo-Pasifik,” tegasnya.
AHY juga menyoroti pentingnya membangun jaringan, wawasan, dan pengalaman selama menjalani perkuliahan. Ia berharap ilmu yang didapatkan para lulusan dapat segera berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Semoga pengalaman di Universitas Airlangga ini menjadi bekal untuk pengabdian kita. Generasi muda hari ini harus dipersiapkan dengan baik karena mereka adalah tulang punggung Indonesia untuk mencapai visi 2045,” imbuhnya.
Hadir dalam wisuda tersebut sejumlah pejabat tinggi, seperti Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Rifky Harsya, Wakil Menteri Agraria Ossy Dermawan, dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Dardak.
AHY mengaku keputusan melanjutkan studi S3 di Unair merupakan bagian dari perjalanan intelektualnya. “Saya merasa bahwa bekal ilmu sangat penting untuk menjalankan amanah saat ini sebagai Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, membantu Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan, energi, hilirisasi, digitalisasi, serta peningkatan kualitas hidup manusia,” tuturnya.
Ia menutup sambutannya dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada para dosen, guru besar, dan seluruh civitas akademika Unair atas ilmu dan inspirasi yang diberikan selama masa perkuliahan. “Hidup adalah universitas yang abadi. Mari terus belajar dan berkontribusi,” pungkasnya. (jp)
Artikel Wisuda di Pascasarjana Unair, Menko AHY Bahas Tantangan Indonesia di Kancah Global pertama kali tampil pada Ujung Jari.