MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Wali Kota Makassar, Senin (21/4).
Rakor tersebut membahas strategi, program, serta persoalan yang dihadapi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Bapenda Makassar, Firman Hamid Pagarra mengatakan ada beberapa poin penting yang disampaikan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.
“Pak Wali sampaikan, harus mempersiapkan inovasi dan strategi dalam peningkatan PAD. Baik yang menyangkut pajak daerah, maupun membantu OPD sebagai pengelola retribusi,” ungkap Firman saat ditemui di Kantor Wali Kota Makassar, kemarin.
Poin penting lain adalah seluruh OPD yang berkaitan dengan pendapatan sudah harus menerapkan cashless alias pembayaran non tunai.
“Diharapkan tidak ada lagi pembayaran retribusi atau pajak daerah bersifat cash atau tunai,” kata Firman.
Pembayaran secara cashless, kata mantan Kabag Humas Pemkot Makassar ini, akan lebih transparan. Selain itu, peringkat Pemkot Makassar melalui Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bisa lebih baik lagi peringkatnya.
Selain itu, lanjut Firman, Wali Kota juga mewanti-wanti agar pengawasan lebih intensif harus dilakukan terhadap seluruh komponen pendapatan.
“Pak Wali juga menyampaikan bahwa jangan hanya memberikan diskon atau insentif kepada masyarakat namun tidak dibarengi oleh peningkatan PAD,” imbuh Firman.
Tahun ini, Bapenda menargetkan PAD Kota Makassar bisa mencapai angka Rp2,1 triliun. (rhm)
Artikel Target PAD Rp2,1 Triliun, Bapenda Diminta Intensifkan Pengawasan Potensi Pendapatan pertama kali tampil pada Ujung Jari.