MAKASSAR, BKM — Bulog Sulselbar memastikan stok beras di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat aman menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2025.Kepala Bulog Sulselbar, Ahmad Kholisun, menyampaikan bahwa per hari ini terdapat 257 ribu ton beras yang tersebar di 41 gudang di seluruh kabupaten dan kota.
“Untuk stok beras yang ada digudang Bulog Sulselbar, per hari ini ada 257 ribu ton, tersebar di 41 gudang, ini merata di seluruh kabupaten kota,” ungkap Ahmad Kholisun mendampingi Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto serta Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, saat meninjau gudang Bulog Panaikang Sulsel, di Jalan Urip Sumohardjo, Rabu (15/1).
Ahmad Kholisun menambahkan, stok tersebut akan digunakan untuk bantuan pangan, stabilisasi harga dan pasokan pangan atau SPHP dan cadangan bencana alam.
Bahkan ujar Ahmad Kholisun, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan beras selama Ramadan dan Idul Fitri, karena kebutuhan masyarakat pasti akan dipenuhi.
“Dalam rangka bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025, stok kami yang 257 ribu ton itu cukup. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir berapa pun kebutuhan pasti kita siapkan,” sebutnya.
Terkait dampak musim hujan dan bencana, Ahmad Kholisun menyampaikan, panen di Sulawesi Selatan diperkirakan berakhir pada Maret hingga April, dengan harapan cuaca mendukung sehingga kualitas hasil panen tetap baik.
Meski beberapa lahan sempat terendam banjir, sebagian besar berhasil pulih dengan tanaman yang tumbuh kembali atau ditanam ulang.
“Kalau melihat data Pertanian kemungkinan besar panen di Sulsel berakhir di Maret-April, mudah mudahan nanti pada saat panen kondisi cuaca bagus, sehingga kualitasnya juga bagus,” paparnya.
Serapan Beras dan Kesejahteraan Petani Bulog menargetkan serapan beras sebesar 300 ribu ton untuk tahun ini.
Tahun lalu, realisasi serapan justru melampaui target, mencapai 227 ribu ton dari target awal 157 ribu ton atau meningkat 200 persen.
“Untuk serapan Bulog tahun ini 2025 targetnya 300 ribu ton, kita harap realisasinya sekitar angka itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan, stok beras di Sulawesi Selatan mencapai 257 ribu ton yang tersebar di lebih dari 40 gudang.
Jumlah tersebut terdiri dari 157 ribu ton beras Public Services Obligation (PSO) untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 100 ribu ton beras komersial.
Secara nasional, Bulog memiliki cadangan beras sebesar 2 juta ton hingga Desember 2024. Di Sulawesi Selatan sendiri, stok sebesar 257 ribu ton telah disiapkan sebagai langkah antisipasi bencana, penyaluran bantuan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Insyaallah, tahun depan kita optimis Bulog dapat memiliki cadangan beras hingga 3,5 juta ton secara nasional karena diprediksi akan terjadi surplus,” ungkap Prof Fadjry.
Sebelumnya, Gerakan Pangan Murah turut diadakan untuk memastikan stabilitas harga di pasaran.
“Kita cek kemarin waktu GPM, itu kita cek harga beras. Untuk harga gabah di Sulawesi Selatan masih berada di atas harga acuan pemerintah, yaitu Rp6.000 per kilogram. Hal ini menunjukkan stabilitas sektor pertanian di wilayah Sulsel,” imbuhnya.
Ketersediaan stok beras yang mencukupi ini diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan serta mendukung berbagai program bantuan sosial dan stabilisasi harga di Sulawesi Selatan, terutama menjelang musim panen berikutnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyampaikan inflasi Kota Makassar berada di angka 1,19 persen. Angka tersebut berada di bawah inflasi Sulsel 1,23 persen.
Itu berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar pada 2 Januari 2025 lalu, terkait tingkat inflasi Kota Makassar periode Januari-Desember 2024.
Untuk menjaga inflasi tetap terkendali, Pemkot Makassar melakukan beberapa intervensi. Salah satunya yaitu melalui program Gerakan Pangan Murah. Khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan. (rhm)