Siang itu terik mentari begitu terasa. Suasana di lokasi pembagian bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Kabupaten Toraja Utara ramai. Warga penerima bantuan antre. Mulai dari penyandang disabilitas hingga manula. Berjejer rapih menanti giliran. Bantuan ini disalurkan Sentra Wirajaya Makassar.
Salah satu dari sekian penerima Atensi adalah seorang perempuan lanjut usia (manula). Namanya Maria Tangke Arung. Usianya sudah 70 tahun.
Usai menerima bantuan, Nenek Maria, begitu ia selalu disapa, langsung duduk. Menghilangkan lelah sejenak. Sekaligus menunggu kendaraan untuk kembali ke rumah di Kelurahan Bori, Toraja Utara.
Nenek Maria hanyalah seorang petani. Sisa hidupnya ia habiskan di kebun. Ia menanam sayur-sayuran. Selain untuk dikonsumsi sendiri, sayurnya juga dijual guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Sebagai petani sayuran, tentu hidup Nenek Maria pas-pasan. Apalagi ia masih menanggung seorang cucunya yang kini sekolah di SMA Harapan Rantepao. Bantuan Atensi Kemensos ini, menurut Nenek Maria, sangat membantunya.
“Gembira ka Nak, karena dikasih ka bantuan dari pemerintah”, ucap Nenek Maria sambil membasuh keringatnya.
Baginya, bantuan Atensi yang didapatkan sangat bermanfaat dan bisa menopang hidupnya. Bahkan nenek Maria berharap, jika bantuan hidup layak seperti hari ini bisa rutin ia terima.
”Sangat gembiraka kalau bantuannya tiap bulan,” harapnya sambil senyum.
Sepeninggal suaminya, Buntu Tasik dua tahun silam membuat dirinya terus berjuang demi bertahan hidup bersama seorang cucu bernama Dika Ramba.
Untuk menopang kebutuhan hidup dan biaya pendidikan cucunya, sesekali ia dapatkan kiriman uang dari anak-anaknya. Kendati nenek Maria memiliki 7 anak, tak satupun yang tinggal serumah dengannya.
Kendati usianya tidak muda lagi, ia tetap semangat. Ia yakin mampu menyekolahkan cucunya hingga lulus.
“Dalam hidup ini selalu saja ada orang baik yang Tuhan titipkan bagi orang-orang yang membutuhkan”, kata nenek Maria disertai senyum teduhnya.(*)