MAKASSAR, BKM — Dinas Pariwsata Kota Makassar mencatat angka wisatawan yang berkunjung ke Makassar selama 2024 mengalami peningkatan sebesar 23,13 persen.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem menerangkan berdasarkan Survei Konsultan Bidang Pariwisata, Kokek Consulting, angka kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) meningkat 25,13 persen, dari 4.414.465 di 2023 menjadi 5.524.000 di 2024.
Selanjutnya wisatawan mancanegara (wisman) atau internasional naik 10,44 persen, dari 85.614 di 2023 menjadi 95.596 di 2024.
Roem menyampaikan telah menyiapkan strategi agar angka kunjungan wisatawan meningkat sesuai target pada 2025 mendatang.
Dia menyadari penting perbaikannya sarana dan prasarana (sarpras) pariwisata agar membuat wisatawan merasa nyaman dan aman berada di Makassar.
Misalnya, perbaikan dermaga penyeberangan Kayu Bangkoa. Ini patut menjadi perhatian agar paket-paket wisata bahari dilirik banyak wisatawan.
“Begitu juga dermaga Kapal Pinisi yang ada di Pantai Losari, rencananya akan melibatkan swasta untuk perbaikannya,” jelas Roem dalam konferensi pers Survei Kunjungan Wisatawan Kota Makassar tahun 2024 di Kantor Dinas Pariwisata Makassar Jalan Urip Sumoharjo, Jumat (20/12).
Kemudian di sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), Dispar juga memfasilitasi industri hotel, restoran hingga asosiasi perjalanan untuk melakukan promosi.
Promosi ini dilakukan melalui berbagai event, misalnya Makassar Direct Sale (MDS) dan Makassar Travel Fair (MTF).
Sementara itu, Direktur Kokek Consulting, Johny Yulfan menyampaikan, puncak kunjungan wisatawan ke Makassar terjadi pada bulan April, Juni, Juli Agustus, dan Desember menjelang Natal dan Tahun Baru.
Alasan wisnus berkunjung ke Makassar bulan April bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri, sedangkan bulan Juli dan Agustus bertepatan dengan libur sekolah dan agenda tahunan F8.
“Sementara wisman ke Makassar bertepatan dengan liburan musim panas dan bertepatan dengan agenda tahunan F8 berskala internasional,” ucap Jhony.
Jumlah wisatawan nusantara dari luar Sulsel didominasi oleh wisatawan dari Jakarta, Surabaya, baik jalur udara maupun laut. Sedangkan wisatawan dari Bau-bau memilih jalur laut.
Kemudian jumlah wisatawan nusantara dari Sulsel didominasi oleh wisatawan dari Tana Toraja dan Palopo.
Sementara jumlah wisatawan mancanegara didominasi oleh wisatawan asal Malaysia (36.479) dan Singapura (19.126)
Kendati demikian, Johny menilai masih banyak potensi yang perlu dikembangkan oleh Makassar untuk menarik kunjungan wisatawan lebih banyak lagi.
“Masih banyak potensi di Makassar karena meningkatkan angka kunjungan itu perlu kolaborasi antara pemerintah dan swasta,” ujarnya.
Selain itu penting juga untuk meningkatkan aksebilitas dan konektivitas agar wisatawan terfasilitasi dengan baik. (rhm)