CIMB Niaga Tutup Tahun 2023 dengan Perolehan Kinerja Tertinggi
axel wiryanto
Selasa, 27 Februari 2024 22:53 pm
dibaca 65 kali

MAKASSAR, BKM — PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), hari ini melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,4 triliun pada tahun 2023 (FY2023), naik sebesar 27,0 persen Year on Year (YoY), dan menghasilkan earnings per share Rp259,45.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan, kinerja menggembirakan yang berhasil diraih pada 2023, mencerminkan konsistensi CIMB Niaga dalam menjaga ketahanan, agility, dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah.
”Kami senantiasa berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan profit, seperti yang terlihat pada peningkatan laba sebelum pajak yang mencapai Rp8,4 triliun atau tertinggi hingga saat ini,” kata Lani.
Penting untuk digarisbawahi, tambah Lani, adalah perbaikan dalam kualitas aset, seperti yang ditunjukkan penurunan signifikan pada rasio kredit bermasalah (Gross Non Performing Loan-NPL) yang turun dari 2,8 persen pada Desember 2022 menjadi 2,0 persen pada Desember 2023.

”Ke depan, kami akan tetap menyediakan solusi keuangan terbaik yang relevan guna menjawab kebutuhan nasabah yang beragam dan terus berkembang,” ujarnya.
Seiring dinamika perbankan dan keuangan, lanjut Lani, pihaknya tetap menjaga komitmen terhadap prioritas strategis. Area fokus utamanya secara konsisten berfokus pada memperluas basis nasabah, meningkatkan portofolio CASA, memastikan peningkatan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong peningkatan perbankan digital.
”Pendekatan strategis yang teguh menempatkan kami untuk menghadapi masa depan yang lebih baik, selaras dengan dedikasi kami untuk selalu memberikan layanan keuangan terbaik bagi seluruh nasabah,” jelas Lani.  
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,0 persen dan 89,3 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp334,4 triliun (+9,0 persen YoY) per 31 Desember 2023, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. 
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp235,9 triliun (+3,8 persen YoY), menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 63,9 persen.
Hal ini juga menegaskan komitmen CIMB Niaga dalam membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital CIMB Niaga. Hal tersebut terlihat bahwa 86 persen dari pembukaan deposito berjangka berasal dari digital channel. 

”Di CIMB Niaga, kami juga berfokus pada Customer Centricity, salah satunya dengan terus  memberikan nilai dan pengalaman yang unik, serta berbeda kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan bersama CIMB Niaga. Di 2023, kami berhasil mempertahankan skor Net Promoter Score (NPS) sebesar 50 persen. Hal ini menunjukkan banyaknya jumlah nasabah yang tidak hanya setia, namun juga bersedia merekomendasikan CIMB Niaga kepada keluarga, teman, atau kolega mereka. Kami mengucapkan terima kasih kepada para nasabah, karyawan, dan stakeholders atas kepercayaan, dukungan, dan keyakinan terhadap CIMB Niaga selama ini,” tutur Lani.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 8,5 persen YoY menjadi Rp213,4 triliun. Terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking sebesar 11,7 persen YoY, diikuti Small Medium Enterprise (SME) yang naik 9,5 persen YoY dan Consumer Banking yang tumbuh 6,9 persen YoY.
Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,7 persen YoY.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp55,2 triliun (+17,0 persen YoY) dan DPK sebesar Rp44,9 triliun (+13,7 persen YoY) per 31 Desember 2023.
”Sejalan dengan komitmen teguh kami terhadap program lingkungan hidup, kami telah berhasil mencapai sejumlah perkembangan signifikan pada 2023, termasuk mencatat pembiayaan kredit berwawasan lingkungan hidup sebesar Rp55,45 triliun, atau 25,97 persen dari keseluruhan pembiayaan kami,” kata Lani.
Selain itu, CIMB Niaga juga telah berhasil memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 sebesar 22 persen dibandingkan garis dasar emisi GRK 2019.
Juga, CIMB Niaga juga terus mendukung aksi mitigasi perubahan iklim. Misal pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC), pembelian unit karbon melalui Bursa Karbon Indonesia (Indonesia Carbon Exchange atau IDXCarbon), dan pemasangan solar panel.
”Selain itu, kami telah melampaui target awal kami sebesar 5 persen dengan mencapai pertumbuhan sebesar 17 persen dalam portofolio pembiayaan kelapa sawit berkelanjutan,” tambah Lani.
Bersama dengan CIMB Group, Bank juga menetapkan serta mengumumkan target dan strategi dekarbonisasi dan transisi berkeadilan (just transition) untuk beberapa sektor yang memiliki intensitas emisi GRK tinggi, yaitu batu bara, kelapa sawit, semen, dan ketenagalistrikan.

Jaringan
CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Di 2023, 96% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Bizchannel@CIMB, Automated Teller Machines (“ATM”), dan OCTO Pay (e-money).
OCTO Mobile memimpin inisiatif digitalisasi di CIMB Niaga dengan menyajikan beragam kenyamanan perbankan dan kemampuan dalam menunjang transaksi, seperti BI-FAST dan Scan QRIS, serta memiliki fitur pinjaman yang komprehensif, seperti kartu kredit dan personal loan. Untuk memenuhi tingginya minat terhadap layanan travel, OCTO Mobile mempermudah pembukaan rekening tabungan secara digital dengan 14 pilihan mata uang asing. Pengguna OCTO Mobile dapat dengan mudah menggunakan rekening tersebut sebagai sumber dana untuk transaksi di negara lain dengan kartu debit CIMB Niaga. Hingga 31 Desember 2023, OCTO Mobile telah melayani hampir 3 juta pengguna.

Sementara itu, OCTO Clicks sebagai internet banking difokuskan untuk melayani nasabah high-valued dalam memenuhi berbagai transaksi yang bersifat kompleks dan massal, termasuk transfer, pembayaran tagihan, pembelian, dan Top-Up. Selain itu, anak perusahaan PT CIMB Niaga Auto Finance (“CNAF”) juga telah mengembangkan aplikasi digitalnya sendiri bernama CNAF Mobile yang memungkinkan calon nasabah untuk mengajukan pembiayaan melalui ponselnya.

“Kami terus melakukan inovasi terhadap digital banking kami, dengan fokus untuk mentransformasikan layanan tersebut menjadi powerful wealth platform yang dapat memenuhi perkembangan kebutuhan masyarakat yang ingin berinvestasi pada berbagai instrumen, baik reksa dana, obligasi, serta deposito berjangka dengan tingkat suku bunga yang kompetitif,” ujar Lani.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, CIMB Niaga terus meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 412 cabang dan jaringan (termasuk 37 digital lounge).
Per 31 Desember 2023, jaringan Bank secara nasional didukung oleh 3.893 ATM (termasuk Cash Remittance Machine and Multidenom Deposit Machine) dan 544.056 EDC, QR dan e-Commerce.
Pada 2023, CIMB Niaga menghadirkan model terbaru kantor cabang berkonsep hybrid yaitu Digital Branch yang memadukan konsep Cabang Konvensional dan Digital Lounge. Konsep ini menawarkan pengalaman perbankan yang komprehensif dan serba digital dengan tetap mempertahankan sentuhan layanan personal yang ramah khas CIMB Niaga.
Hingga 31 Desember 2023, CIMB Niaga telah meluncurkan 5 Digital Branch yang tersebar di Jakarta, Jawa Tengah, dan Bali. Adapun di 2024, Digital Branch akan diimplementasi secara nasional.

Kerja Sama Strategis Atasi Gizi Buruk Cegah Stunting 
Sebagai bagian dari corporate citizenship, CIMB Niaga berkolaborasi dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menginisiasi kerja sama strategis untuk membantu Pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia. Program yang berlangsung tiga tahun ini difokuskan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
”Kami menyadari masalah wasting dan stunting merupakan tantangan yang harus dihadapi secara gotong royong. Karena itu, dalam program ini CIMB Niaga berkolaborasi dengan UNICEF serta juga memberikan kesempatan kepada masyarakat dan nasabah yang ingin berkontribusi dengan berdonasi melalui Rekening CIMB Niaga Peduli,” kata Lani.
Selain bersama UNICEF, sebelumnya CIMB Niaga melalui Unit Usaha Syariah (CIMB Niaga Syariah) juga telah mencanangkan progam Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Kompas Gramedia Group.
”Dengan upaya bersama ini, kami berharap program dapat berdampak positif untuk mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia,” kunci Lani. (mir)

source