32 Perpustakaan Desa di Maros Implementasikan TPBIS

MAROS, BKM — Bupati Maros, AS Chaidir Syam, menyerahkan penghargaan kepada perpustakaan desa yang memiliki komitmen melaksanakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Penyerahan penghargaan ini dilaksanakan di Perpustakaan Ibu dan Anak Kabupaten Maros, Senin (4/12). Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang telah berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Literasi Perpustakaan Desa yang telah mengimplementasikan TPBIS.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Amaluddin A, menjelaskan, terdapat 103 desa dan kelurahan di Kabupaten Maros.
Sebanyak 32 perpustakaan desa di antaranya yang mengimplementasikan TPBIS. Namun sejauh ini, hanya 9 desa yang berkomitmen melaksanakan TPBIS.
”Ke depannya, seperti arahan pak bupati, Pemkab Maros akan mengevaluasi pemberian penghargaan untuk perpustakaan desa yang telah berkomitmen menjalankan TPBIS,” ungkapnya.
Ia juga melanjutkan, TPBIS merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan memperkuat peran dan fungsi perpustakaan melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan.
”Ada empat faktor sebab kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Antara lain kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan, minimnya kreativitas dan inovasi, akses terhadap permodalan yang kurang, kultur budaya malas yang masih ada di masyarakat,” tambahnya.
Penghargaan tahunan yang diberikan bupati ini, merupakan hasil penilaian inputan dari 32 Perpustakaan Desa berbasis Inklusi Sosial pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM).

Dimana, aplikasi SIM terintegrasi langsung ke perpustakaan nasional. Sehingga semua kegiatan perpustakaan desa langsung terbaca di perpustakaan nasional.
”Ada istilah Key Performance Indicator itu indikator perpustakaan yang terbaik dengan memperhatikan inputan data pelibatan masyarakat, publikasi desa, dan advokasi bagaimana melakukan koordinasi,” kata Amaluddin.
Penilaiannya mulai Januari sampai Oktober dilihat jumlah inputan di aplikasi SIM. Tiga perpustakaan desa yang melaksanakan program TPBIS meraih penghargaan ini. Di antaranya Perpustakaan Desa Pajukkukang, Perpustakaan Desa Bontolempangan dan Perpustakaan Desa Salenrang.
Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam, dalam sambutannya mengapresiasi kedatangan kepala desa dalam kegiatan ini.
Ia mengungkapkan, kepala desa yang hadir merupakan bentuk kasih sayang kepada masyarakatnya. ”Perpustakaan desa bukan tempat memajang buku saja. Bagaimana perpustakaan itu tempat berkegiatan. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala desa yang konsen terhadap perpustakaan desa. Terima kasih kepada kepala desa yang telah hadir. Ini bentuk kalian menyayangi masyarakat,” ucap Chaidir.

Menjadi penting memikirkan cara untuk meningkatkan skill masyarakat, salah satunya dengan menambah literasinya. Perpustakaan seharusnya menjadi akses pengetahuan dan menjadi tempat yang representatif bagi masyarakat.
”Kepala desa yang menganggarkan alokasi anggarannya bukan hanya berpikir pembangunan infrastruktur namun berpikir membangun SDMnya berarti dia pemimpin yg baik. Sebab membangun SDM, berarti merawat masa depan yang dicintai,” tuturnya.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan, tahun depan akan menambahkan bantuan buku kepada desa yang memiliki perpustakaan, bagi perpustakaan TPBIS yang semakin baik akan ada penghargaan lagi.
Namun Chaidir menggarisbawahi, yang harus ditanamkan dengan lahirnya perpustakaan di desa adalah untuk mencerdaskan dan meningkatkan budaya literasi bagi anak.
”Tolong kegiatannya diinput agar kegiatannya terlihat. Harapan saya, tahun depan saya akan keliling seluruh desa dan melihat bagaimana kondisi perpustakaan desanya. Nantinya akan ada aplikasi Perpusnas kita. Kegunaan aplikasi ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencari buku secara digital,” pungkasnya. (ari/c)

source