Zudan: Tetap Pakai Hijab!
axel wiryanto
Sunday, 18 August 2024 10:08 am
dibaca 79 kali

MAKASSAR, BKM — Heboh lepas hijab oleh sejumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri tingkat nasional di Ibu Kota Negara (IKN), mendapat atensi dari jajaran pemerintah di daerah. Tak terkecuali dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Di daerah ini tidak ada larangan mengenakan penutup kepala bagi Paskibra yang akan bertugas mengibarkan bendera merah putih di lapangan upacara halaman Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu, 17 Agustus 2024. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Diakui, hampir tiap hari dirinya memperhatikan para petugas Paskibra tersebut. Sebab mereka melaksanakan latihan di halaman Rujab dan tetap mengenakan hijab bagi yang selama ini sudah memakainya.
“Kalau saya melihat di Sulsel ini mereka kan latihan di Rujab, sehingga saya melihat hari-hari tidak ada gangguan bagi yang menggunakan hijab,” kata Zudan di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (16/8).

Dikatakan pula, tak ada larangan menggunakan hijab saat bertugas nantinya pada peringatan HUT ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024. “Jadi yang di sini (Sulsel) silakan tetap berhijab.

Saya yang tanggung jawab,” tandasnya.
Kemarin sore, Zudan mengukuhkan 73 anggota Paskibra yang akan bertugas dalam upacara HUT ke-79 RI tingkat Sulsel.

Zudan berharap Paskibra Sulsel tetap fokus agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Upacara pengukuhan berlangsung di Aula Tudang Sipulung, Rujab Gubernur.

Fathir Fathony Ishaq yang merupakan anggota Paskibra perwakilan Kota Makassar bertindak sebagai pemimpin upacara.

“Saya mengajak semua anak-anak kita yang akan menjadi Paskibra untuk tetap fokus, banyak berdoa, agar mendapatkan rahmat dan rida Allah Swt, sehingga tugas-tugasnya lancar,” ujar Zudan usai pengukuhan.

Zudan juga kembali menekankan bahwa Paskibra Sulsel tetap bisa mengenakan hijab. Untuk itu, dia menyampaikan agar para orang tua yang anaknya menjadi anggota Paskibra untuk tidak khawatir.

“Juga meminta semua orang tuanya ikut mendoakan agar putra-putrinya bisa melaksanakan tugas dalam kondisi yang terbaik.

Untuk orang tua, tadi juga saya pesankan untuk tetap tenang karena putra-putrinya tetap boleh berhijab selama bertugas,” tandasnya.

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulsel Patriadi memimpin pembacaan ikrar putra Indonesia diikuti Paskibra yang dikukuhkan.

Mereka yang dikukuhkan berasal dari 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Zudan yang bertindak sebagai pembina upacara membacakan pernyataan pengukuhan anggota Paskibra. Dia juga menyematkan lencana secara simbolis kepada Fathir Fathony Ishaq.

PPI Makassar Kecam BPIP

Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Makassar ikut mengecam kebijakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang melarang paskibraka putri mengenakan hijab saat pengibaran sang saka merah putih.

Kebijakan itu diatur dalam Surat Edaran Deputi Diklat BPIP Nomor 1 Tahun 2024. Salah satunya tentang Tata Pakaian dan Sikap Tampang Paskibraka.

Dalam peraturan ini membuat Paskibraka putri yang mengenakan hijab terpaksa harus meninggalkan hijabnya dengan alasan ‘keseragaman’, yang sebelumnya tidak pernah terjadi. “Hal ini justru mengecewakan dan sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai Pancasila, di mana setiap warga negara berhak untuk mendapatkan keadilan sosial serta menjalankan perintah agama sesuai keyakinan masing-masing” kata Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Sosial PPI Kota Makassar Andina Arbarini, Kamis (15/8).

Melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Sosial, PPI Kota Makassar juga turut aktif dalam menyuarakan perlindungan hak-hak perempuan baik dalam beragama, bersosial, dan bernegara.

Terlebih kepada para Paskibraka dan Purna Paskibraka.
Juga turut aktif melakukan sosialisasi serta kelas peningkatan diri dari perempuan dapat bertumbuh bersama serta membela hak-hak dasar yang dimilikinya, seperti dalam menjalankan perintah agama yang dianutnya.

Ketua PPI Kota Makassar Muhammad Fahmi juga mengutarakan kekecewaan yang mendalam mengenai peraturan BPIP tersebut. “Sungguh disayangkan mengedepankan keseragaman visual tanpa melihat seperti apa keindahan dari keberagaman Indonesia. Adik-adik Paskibraka nasional yang Insyaallah akan bertugas nanti sebaiknya kita support untuk kesejahteraan mereka.

Mari kita doakan mereka agar dapat bertugas dengan baik pada 17 Agustus nanti” ungkap Fahmi.
Selain itu, Pengurus Pusat PPI menyatakan sikap keprihatinan dan menolak dengan tegas adanya pelarangan mengenakan hijab bagi Paskibraka Putri 2024.
“Yang menjadi pertanyaan kami adalah, apakah penggunaan hijab atau jilbab bagi anggota Paskibraka putri menjadi sebuah larangan atau hal yang dilarang atau suatu yang mempengaruhi kecantikan?” kata Gousta Feriza selaku Ketua Umum PPI dalam rilis pers PPI di Jakarta pada 14 Agustus lalu.
Polemik ini sontak membuat geram berbagai pihak, baik keluarga Paskibraka nasional putri yang diutus, pihak PPI di berbagai daerah, pemuka agama, hingga pemerintah daerah yang terkait.

Adanya peraturan ‘keseragaman’ penampilan tanpa melihat seperti apa keberagaman nilai-nilai agama dan adat istiadat yang di bawa oleh masing-masing Paskibraka nasional yang bertugas terkesan ‘tidak peduli’ dan ‘tidak sensitif’.
Pengurus Pusat PPI pun berharap BPIP selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka untuk mengevaluasi semua aturan dan keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila tersebut.
Mereka mendesak BPIP untuk menjawab alasan calon Paskibraka yang datang ke pemusatan latihan, serta saat momen latihan, hingga gladi masih berhijab namun terlihat tak berkerudung saat pengukuhan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Paskibra Makassar

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengukuhkan Paskibra yang akan bertugas pada Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI tingkat Kota Makassar.

Pengukuhan dilakukan Kamis (15/8) di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Jalan HIA Saleh Dg Tompo.
Usai melakukan pengukuhan, Wali Kota Danny Pomanto berpesan kepada para Paskibra untuk senantiasa fokus dan berkonsentrasi dalam melaksanakan tugas. “Insyaallah kami semua senantiasa mendoakan agar kalian mampu bertugas dan fokus di acara 17 Agustus. Kepada orang tua, mohon doa restuta semua agar tugas yang diemban Paskibra bisa berjalan dengan lancar,” ujar Danny.

Dia juga berpesan agar pagi menjelang tugas, tidak usah pegang HP karena bisa mengganggu konsentrasi.

“Kalian akan menjadi pusat perhatian. Besok lusa harus fokus, konsentrasi. Betapa bangganya ibu bapak kalian. Jadi harus membuktikan bahwa Anda adalah pemuda pilihan Kota Makassar,“ tandas Danny. (jun-rhm)

Paskibra Sulsel

Putra

Andi Muhammad Rheza Aidhil Nararya (Bone)
Iqhman Muammar (Sinjai)
Fajar Yusika (Sinjai)
Fikra Adnil Bahri (Tana Toraja)
Fathir Fathony Ishaq ( Makassar)
Andi Farid Al Ghifari (Bulukumba)
Rio Saputra (Luwu Timur)
Tri Satriadi (Soppeng)
Alfito Meirchelino (Luwu Utara)
Marchelo Zeth Trianto Pirri (Maros)
Muh Putra Suprapto (Makassar)
Andika Rahman Sultan (Pangkep)
Ahmad Badri Syahran (Bone)
Vafian Farrel Patila Lotte (Toraja Utara)
Risham Try Pratama (Wajo)
Andi Ubaidillah Mughny Ismail (Makassar)
Muh Fahril Ramadhan (Bantaeng)
Gibran Alhabsy Basri (Luwu)
Andi Muhammad Falah Fadhlurahman (Gowa)
Muh Abyan Aleem Dahri (Enrekang)
Muhammad Ammar Faruq (Jeneponto)
Muh Rifky Ananda (Luwu)
Muhammad Fadlurrahman (Parepare)
Muammal Mazaya (Takalar)
Dirgha Yudha Pratama Pasedan (Toraja Utara)
Irgasatu Amar Manrala (Palopo)
Geriel (Tana Toraja)
Muh Risqy Esa (Wajo)
Muh Farel Aldyansyah (Sidrap)
Andy Syaputra Bachtiar (Pinrang)
Haerul (Pinrang)
Achmad Abdy Setiawan (Barru)
Jhosua Geraldino (Enrekang)
Gheysar Aghashan (Palopo)
Muhammad Ragil Ibra (Takalar)
Andi Nizar Ahmad Riady (Maros)
Muhammad Salman Napa (Gowa)

Putri

Andita Unga Rimulae (Gowa)
Tesa Palimbong (Tana Toraja)
Melisa Santa Pratama (Tana Toraja)
Andi Nufaisa Marr Zahran (Sinjai)
Meylani Ayu Nasthasa (Luwu Timur)
A Anisa Zafirah (Jeneponto)
Aura Fatimah Azzahra (Luwu)
Alifia Isyana HR (Makassar)
Chatarina Sali (Luwu Timur)
Syahkira Aura Magfira (Pangkep)
Nur Asha Sulfina (Sidrap)
Andi Naela Maharani (Selayar)
Fira Nurfadila Faesal (Parepare) 51. Nur Faidah (Barru)
Nahla Az Zahra (Pinrang)
Mutiara Tri Bulan Fathonah (Parepare)
Ghina Darin Hamidah (Gowa)
Mutia Syifa (Palopo)
Nurul Fatimah (Palopo)
Saskara Anindya Warni (Maros)
Thalita Nurul Badria (Wajo)
Ghadiza Qirani (Sinjai)
Syakila Dwi Pradita (Sinjai)
Glory Alexandria Rante Ta’dung (Toraja Utara)
Andi Siti Mawadda Amsal (Soppeng)
Sisi Arsiwianda Tajuddin (Bone)
Kalila Raissa Hasan (Selayar)
Afifah Keysa Syahira (Bone)
Azhyla Keisya Callista Rivaldi (Bantaeng)
Nailahtul Izzah Zhahmin Bakhtiar (Wajo)
Fildza Triadani Aji (Luwu)
Nur Azizah (Soppeng)
Nur Halisa (Sidrap)
Siti Khaira Dyna (Bantaeng)
Ayumi Nurfatihah Adnan (Luwu Utara)
Indhira Nur Anastazya (Makassar).

(jun)

source