KONTESTASI pilkada 2024 akan menjadi pertarungan gagasan bagi para kandidat yang hendak mengikuti ajang demokrasi tersebut. Salah satu isu krusial yang harus menjadi perhatian para paslon adalah tentang pencegahan gizi buruk. Sebab hingga hari ini kita masih banyak melihat anak-anak bangsa yang mengalami gizi buruk karena berbagai latar belakang alasan, seperti masalah ekonomi yang membuat kebutuhan pangan mereka tidak terpenuhi dengan baik.
Isu gizi buruk harus menjadi perhatian khusus, sebab hal ini berkaitan dengan keselamatan warga negara, lantaran tak jarang fenomena ini menyebabkan kematian.
Dijelaskan pula dalam pasal 33 ayat 3 yang menyebutkan bahwa seluruh kekayaan alam bumi, air dan seisinya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar kepentingan masyarakat. Oleh karena itu negara dalam hal ini adalah pemerintah harus menjamin kebutuhan pangan masyarakat guna menghindari masalah gizi buruk.
Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi seluruh elemen masyarakat, sebab akan berdampak terhadap produktivitas masyarakat dalam bekerja. Oleh sebab itu isu ini harus mendapatkan perhatian secara serius, karena sampai saat ini masih banyak kalangan masyarakat, khususnya yang ekonomi menengah kebawah yang menderita gizi buruk.
Untuk itu hal ini kemudian harus menjadi evaluasi tersendiri bagi para kontestan yang hendak bertarung pada ajang pilkada nantinya.
Isu ini juga seringkali menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Karenanya, masalah ini memerlukan terobosan baru dalam penanganannya.
Pemerintah tentu telah melakukan berbagai upaya dalam menangani permasalahan ini. Namun, masyarakat tentunya memiliki harapan besar agar ada gagasan baru terkait penanganan gizi buruk ini, yang kemudian menjadi visi dan misi setiap paslon sebagai bentuk keseriusan dalam memimpin suatu daerah.
Momentum pilkada ini tentunya juga menjadi antusiasme masyarakat agar pasangan yang terpilih memiliki langkah konkrit dalam menangani masalah gizi buruk.
Seorang anak merupakan masa depan bangsa, di mana mereka merupakan tanggung jawab negara. Tidak peduli apapun status sosial yang dimilikinya. Karena setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan kesetaraan guna mendapatkan kesejahteraan sandang dan pangan.
Fenomena gizi buruk seringkali menyayat hati, lantaran tak jarang permasalahan ini menimbulkan korban jiwa. Karena itu diperlukan gagasan serta penanganan secara serius. Sebab kita tidak menginginkan anak bangsa yang merupakan generasi penerus justru perkembangannya terhambat akibat gizi buruk yang dideritanya.
Masyarakat juga perlu diedukasi terkait dengan penyebab, gejala, serta penanganannya agar permasalahan ini bisa terselesaikan. (yus)