Site icon ROVINDO

Vale Diadukan ke Komnas HAM, ABM Sebut Bukan Representasi Warga Sorowako

SOROWAKO, BKM — PT Vale Indonesia diadukan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat, 26 Mei 2023. Aduan itu diklaim dilakukan warga asli Sorowako, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) bersama sejumlah pendamping .
Pengaduan ini pun mendapat tanggapan dari Ketua Kerukunan Wawania Asli Sorowako (KWAS), Andi Baso Makmur. Lelaki yang akrab disapa ABM tersebut menegaskan, aduan itu dilakukan secara pribadi, bukan kelembagaan.
”Tidak ada pemberitahuan atau koordinasi kepada KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako. Olehnya itu, aduan ke Komnas HAM tidak merepresentasikan suara keseluruhan warga asli Sorowako. Intinya, bukan representasi seluruh warga asli Sorowako. Tidak ada komunikasi KWAS. Itu atas nama pribadi. Ya, harusnya kan lewat KWAS sebaga wadah penduduk asli Sorowako yang resmi di mata hukum,” jelas ABM kepada media, Rabu (31/5).
ABM menegaskan, KWAS berada di posisi netral. Tidak berpihak kepada PT Vale maupun segelintir warga yang mengadu ke Komnas HAM. Pihaknya sebatas menginginkan agar permasalahan ini diselesaikan secara baik-baik. Tidak perlu ada gejolak, apalagi konflik.
Jika menyangkut lahan Old Camp yang kini dipersoalkan, Andi Baso menjelaskan, sudah berada di ranah pemerintah. Olehnya itu, tidak seharusnya terus dipersoalkan hingga ke tingkat pusat. Toh, pemerintah daerah pastinya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
”Lahan Old Camp itu sudah diserahkan kepada pemerintah. Kenapa pemerintah? Itu untuk memfasilitasi agar tidak terjadi bentrok atau konflik di antara keluarga,” ungkapnya.
Sepengetahuan Andi Baso, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan lahan Old Camp. Bahkan, sudah dilaksanakan pertemuan melibatkan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).
Saat ini, akan lebih baik untuk menunggu keputusan pemerintah. Toh, pemerintah tentunya akan mengupayakan yang terbaik untuk warganya.
”Lahan itu intinya harus diberikan kepada masyarakat melalui pemerintah. Sekarang, (pemerintah) kan sudah mengambil langkah-langkah. Ya, jadi baiknya menunggu undangan dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tuturnya.
Lebih jauh, ABM mengimbau kepada seluruh warga asli Sorowako, termasuk mereka yang mengadu ke Komnas HAM agar sabar menunggu keputusan pemerintah. Diajaknya untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik. Paling penting, juga untuk mencegah gejolak, apalagi konflik.
”Tidak harus membuat riak-riak. Intinya, mari menunggu apa hasil keputusan pemerintah. Yang jelas, lahan Old Camp itu akan diserahkan kepada masyarakat asli Sorowako di bawah wadah KWAS,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Andi Baso juga menegaskan informasi adanya diskriminasi masalah kesehatan dan pendidikan terhadap warga asli Sorowako, tidak benar. KWAS sebagai wadah resmi perkumpulan warga asli Sorowako selalu mengupayakan yang terbaik dan tentunya tidak membeda-bedakan. (mir)

The post Vale Diadukan ke Komnas HAM, ABM Sebut Bukan Representasi Warga Sorowako appeared first on Berita Kota Makassar.

source

Exit mobile version