REMAJA kerap diidentikkan sebagai pembuat masalah atau problem maker. Berbagai persoalan mereka hadapi, namun tidak mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Lalu apa yang harus dilakukan?
SEBAGAI Duta Genre (Generasi Berencana) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2022, Putri Kumalasari Sultan berharap kehadiran dirinya bisa menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi remaja di kekinian. Duta Genre adalah role model bagi anak-anak remaja, karena mereka butuh patron. Sesuatu yang bisa dicontoh.
”Ini pageant pertama yang saya ikuti. Sebelum ikut Duta Genre, masuk dulu PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja tahun 2015 di Kabupaten Wajo,” ungkap Putri ketika menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.
Di PIK Remaja, Putri dan teman-temannya melaksanakan berbagai kegiatan. Seperti peringatan Hari HIV/AIDS, tentang Napza, serta sharing terkait materi Genre, terutama persoalan anak muda. Ada modul Tentang Kita yang memang dirancang untuk remaja.
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini, menyebut ada tiga tahapan dalam modul tersebut, yakni berani, beraksi, dan berkolaborasi. Ada pula remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir.
”Di dalam modul berisi persoalan-persoalan yang dihadapi remaja, tetapi remaja tidak tahu bagaimana menghadapi persoalan itu. Misalnya cinta, juga kesehatan reproduksi baik perempuan maupun laki-laki. Bagaimana proses mimpi basah. Kita pelajari semua di PIK. Pelajari apa sih bahayanya jika terjerat narkotika. Apa bahayanya bila kecanduan film porno. Ini sebenarnya program yang arahnya ke remaja supaya bisa merangkul mereka agar tetap sehat, cerdas dan ceria,” tutur alumni MAN 3 Makassar ini.
Disebutkan Putri, PIK Remaja hadir di sekolah-sekolah. Selain jalur pendidikan, ada pula jalur masyarakat. Di jalur pendidikan, obyeknya sekolah. Di masing-masing sekolah ada organisasi PIK Remaja, sama dengan OSIS, atau Pramuka. Sudah hadir di seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
”Duta Genre juga ada di seluruh kabupaten/kota di Sulsel. Delegasinya ikut pada saat pemilihanDuta Genre tingkat provinsi,” terang Putri.
Satu periode masa bakti Duta Genre selama setahun. Dalam posisinya sebagai Duta Genre di tingkat kabupaten, Putri rutin melaksanakan program kerja, lalu kemudian berlanjut ke tingkat provinsi.
Dalam keikutsertannya pada pemilihan Duta Genre tingkat Sulsel, Putri mengaku sama sekali tidak pernah menargetkan masuk tiga besar apalagi juara satu. Alasannya, pada saat menjalani tahap karantina, Duta Genre dari daerah lain disebutnya hebat-hebat.
”Bahkan ada yang dokter. Karena basicnya dokter itu dunia kesehatan, tentu khatam betul. Jadi saya takut menargetkan terlalu jauh. Yang terpenting bagaimana mengusahakan yang terbaik saja,” tandasnya.
The post Ubah Imej Remaja Problem Maker Menjadi Solusi Masalah appeared first on Berita Kota Makassar.