Transportasi Publik Massal Terancam Hancur, Ekonomi Runtuh
axel wiryanto
Wednesday, 20 July 2022 21:18 pm
dibaca 248 kali

MAKASSAR, BKM — Kebijakan pemerintah yang mewajibkan syarat booster bagi para pengguna transportasi publik, dikritisi Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Bambang Haryo Soekartono.

Menurut Bambang Haryo, kebijakan tersebut merujuk pada Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 21 dan 22 Tahun 2022. Kebijakan tersebut sangat tidak tepat di tengah geliat pemulihan ekonomi nasional. Apalagi, pengguna transportasi publik massal di Indonesia jumlahnya masih minim bila dibandingkan transportasi online dan pribadi.
”Prosentase, pengguna transportasi publik massal hanya sekitar 12 persen dari total yang menggunakan transportasi publik tidak massal dan transportasi pribadi. Sehingga bila ini diterapkan, tidak akan berdampak terhadap kekebalan komunal (herd immunity). Bahkan dampaknya pada perpindahan dari transportasi publik beralih ke transportasi pribadi dan berdampak macet/traffic jam, serta peningkatan kecelakaan di jalan raya,” ungkap Bambang Haryo.

Dijelaskan anggota DPR-RI periode 2014-2019 itu, dari sisi pemborosan, kebutuhan ekonomi masyarakat menjadi bertambah dan seharusnya pemerintah paham dengan adanya masyarakat menggunakan transportasi pribadi. Maka perpindahan/pergerakan masyarakat semakin sulit dipantau dan dikendalikan pemerintah.
”Seharusnya, sebelum mengeluarkan kebijakan, pemerintah perlu melakukan kajian dan penelitian. Hal ini dapat dibuktikan bahwa booster bukan segala-galanya untuk mencegah Covid-19. Terbukti di Indonesia yang mempunyai booster sampai dengan saat ini hanya 19 persen dari total penduduk 267juta jiwa pertambahan kasus sampai dengan tanggal 12 Juli 2022 adalah 3.361 kasus perhari.
Sedangkan Taiwan yang sudah booster sampai 73 persen dari total penduduk 23 juta jiwa, per tanggal 12 Juli 2022 tambahan kasus sebesar 28.972 kasus perhari, Singapura yang sudah booster 74 persen dari 5juta jiwa penduduk saat ini, ada tambahan kasus sebesar 5.974 kasus perhari,” tegas Bambang Haryo.

The post Transportasi Publik Massal Terancam Hancur, Ekonomi Runtuh appeared first on Berita Kota Makassar.

source