Tingkatkan Inklusi Perempuan di Bidang STEM
axel wiryanto
Friday, 16 June 2023 04:32 am
dibaca 162 kali

MAKASSAR, BKM — Menurut World Bank (2018), meski perekonomian di Indonesia telah membuka lebih banyak peluang kerja untuk perempuan, ternyata hanya 54 persen perempuan usia produktif yang aktif berkecimpung di dunia profesional.
Sedangkan menurut Boston Consulting Group (2020) hanya sekitar 22 persen dari perempuan tersebut bekerja di bidang teknologi. Sementara sejak pandemi Covid-19, teknologi menjadi salah satu bidang paling berkembang hingga pada tahun 2030 mendatang. Indonesia sendiri akan memerlukan 9 juta talenta digital.
Melihat besarnya potensi kontribusi inklusi perempuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa), Magnifique Indonesia, dan Yayasan Dian Sastrowardoyo kembali mengadakan program ‘Perempuan Inovasi’, sebuah kolaborasi untuk memberdayakan perempuan berusia 17 sampai 25 tahun yang kurang mampu agar menjadi talenta digital.
Dengan demikian, perempuan di Indonesia akan memiliki kesempatan kerja yang lebih baik, memiliki hidup yang lebih berkualitas, serta dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di bidang STEM.
Co-founder & CEO Markoding, Amanda Simanjuntak, mengungkapkan, program ini berupaya menciptakan lingkungan lebih inklusif bagi perempuan, memungkinkan mereka mengeluarkan potensi mereka, dan memberikan kontribusi signifikan pada inovasi teknologi di Indonesia.
”Tidak hanya itu, kami berharap setelah mengikuti program, para perempuan mendapatkan peluang kerja yang lebih baik agar tercipta masa depan yang lebih cerah bagi perempuan-perempuan lainnya, khususnya yang tertarik pada bidang STEM,” kata Amanda.
Melalui program ‘Perempuan Inovasi’, peserta akan mendapatkan pendidikan mengenai kesetaraan gender, keterampilan teknis (coding dan desain UI/UX), soft skill, dan keterampilan abad 21 melalui metodologi pemahaman, pemecahan masalah, penerapan praktik, dan pembelajaran terkait perencanaan bisnis.
”Program Perempuan Inovasi ini sejalan dengan pilar Yayasan Dian Sastrowardoyo yakni pemberdayaan perempuan dan pendidikan, sehingga saat diajak kerja sama, kami menyambut gembira, karena ini adalah solusi dari berbagai isu terkait perempuan dan teknologi serta gender yang sering kali menjadi penghalang bagi perempuan untuk memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki di ranah profesional,” ungkap Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo, Dian Sastrowardoyo.

Peserta dengan kinerja terbaik akan menerima beasiswa Digital Bootcamp serta mendapatkan kesempatan kerja. Peserta juga akan mendapatkan sertifikat, kesempatan untuk membangun koneksi, berhak memiliki portofolio proyek berdampak sosial, serta disiapkan agar dapat terjun langsung ke dunia kerja.
Pada tahun 2022, program ini didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia dan telah melatih 4.122 peserta (83,3 persen perempuan) dan 777 guru (81,7 persen perempuan) dari 742 sekolah di 27 provinsi di Indonesia. Melalui inisiatif ini, mereka meluncurkan 537 proyek inovasi digital dalam bentuk website, aplikasi, dan game.
Tahapan program dimulai dari pendaftaran partisipan di bulan Mei 2023 hingga akhir Juni 2023, disusul dengan program kelas dasar coding dan UI/UX di bulan Juni hingga Juli 2023.

Tahapan launching dilakukan pada awal Agustus 2023, sementara bootcamp dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2023. Puncak acara dilaksanakan pada Demo Day di bulan Januari 2024. Keseluruhan program juga didukung agnifique Indonesia, Markoding, dan Yayasan Dian Sastrowardoyo.
Program terbuka untuk perempuan minimal berusia 15 tahun, yang duduk di bangku pendidikan SMP, SMA/SMK sederajat, mahasiswa, profesional, atau yang sedang mencari pekerjaan.
Peserta harus memiliki akses internet dan laptop pribadi, serta berkomitmen mengikuti program hingga selesai.

(mir)

The post Tingkatkan Inklusi Perempuan di Bidang STEM appeared first on Berita Kota Makassar.

source