Terkendala Anggaran, Penanganan Anjal Gepeng Kendor
axel wiryanto
Friday, 11 October 2024 12:05 pm
dibaca 3 kali

MAKASSAR, BKM — Penanganan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal gepeng) melemah.Posko-posko penertiban dan pemantauan yang tersebar di sembilan titik di Makassar sudah tidak ada lagi.
Akibatnya, anjal gepeng kian merajalela.Banyak warga yang mengeluhkan keberadaan anjal gepeng yang kian meresahkan.
Seperti yang viral belum lama ini, insiden pengamen yang memaksa meminta uang kepada pengguna jalan di sekitar Mallengkeri, perbatasan Gowa-Makassar.
Pejabat Sementara Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis mengatakan pihaknya sudah meminta Dinas Sosial untuk membentuk tim terbaru melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dalam penanganan anjal gepeng.

Bahkan, kata Arwin, pihaknya juga meminta Pemkot Makassar berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel untuk turun bersama-sama. Termasuk dengan Pemerintah Kabupaten Maros dan Gowa.
“Harus melibatkan setidaknya tiga daerah, provinsi yang menjadi koordinatornya. Sementara pemerintah daerah yang kami maksud itu adalah Maros Kota Makassar dan Gowa, tiga daerah ini harus bergerak karena memang pengemis dan anak jalanan itu lebih banyak di situ, Area perbatasan antara tiga daerah itu, sehingga memang harus menjadi suatu kegiatan terpadu yang melibatkan semua daerah yang terkait,” ungkap Arwin saat ditemui di Balaikota Makassar, Kamis (10/10).
Namun, Arwin mengaku Pemkot Makassar menemui kendala keterbatasan anggaran dalam penanganan anjal gepeng. Termasuk dalam pendirian posko-posko anjal gepeng.
“Sudah pernah ada (posko), tapi ujung-ujungnya tidak tersedia lagi anggarannya, sehingga yang kami lakukan yang tersedia saja anggarannya sehingga kegiatan ini mudah-mudahan kualitas tidak turun tapi lebih baik,” tambah Arwin.

Sementara Kepala Dinas Sosial Ita Isdiana Anwar mengatakan Dinsos tidak berhenti menjalankan penjangkauan baik anjal, pengemis, ODGJ dan lainnya. Semua ditindaklanjuti sesuai aturan.
“Kami juga sudah rapat terpadu bersama Kadis Perhubungan, Satpol PP, semua camat dipimpin oleh Pjs Wali Kota untuk penanganan anjal gepeng ini,” tambahnya.
Lebih jauh dikatakan, pihaknya juga sementara mendata dan segera membuat posko-posko di wilayah-wilayah tertentu.
“Adapun penjangkauan tidak bisa kami sampaikan, baik jadwal dan lokasi karena sifatnya rahasia. Mereka rata-rata ada yang koordinir dan tahu kalah kami turun melakukan penjangkauan,” beber wanita yang akrab didapat Ita.
khusus untuk pengamen jalanan, lanjut Ita, pihaknya sudah mendatangi langsung markas Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ) untuk merangkul mereka. (rhm)

source