LUWU, BKM — Bencana tanah longsor di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyisakan pilu mendalam. Jumlah korban yang meninggal dunia dalam peristiwa Senin pagi (26/2) itu, kini bertambah lagi satu orang, hingga menjadi lima orang. .
Namun di balik itu, ada kisah yang mengharukan. Sepasang suami istri berhasil selamat dan lolos dari maut. Mereka adalah Mansyur dan istrinya Masjaya. Sang suami merupakan ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Suli Barat. Sementara istrinya berprofesi sebagai guru di SDN 435 Sanggalangi, Desa Maindo, Kecamatan Bastem Utara.
Mansyur yang ditemui menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya. Pagi itu dirinya hendak mengantar istrinya ke sekolah untuk mengajar. Di perjalanan menuju Bastem, sudah ada material tanah longsor yang menimbun dan menutupi badan jalan sekitar 10 meter.
”Saya kemudian berhenti di situ. Pas saya ambil motor, tiba-tiba terjadi longsor. Saya langsung lompat ke jurang dan motor saya tertimbun material longsor,” ujarnya.
Sementara istri yang berada di dekatnya dan dalam keadaan panik ikut melompat ke jurang. “Istri saya berhasil selamat. Sempat terkena material longsor hingga terlempar. Beruntung, material tanah longsor yang keras. Seandainya lumpur mungkin dia tertimbun longsor,” jelasnya.
Kejadian longsor susulan, sambung Mansyur, pertama kali terlihat olehnya ketika ada pohon yang tumbang dari arah puncak. “Setelah saya lihat ada pohon tumbang dari atas puncak, warga yang berada di sekitar lokasi kemudian lari berhamburan. Karena tanah longsor itu sekitar 70 meter sehingga warga tidak dapat menyelamatkan diri,” imbuhnya.
Berhasil selamat dari bencana, Mansyur dan istrinya mengucapkan rasa syukur. Apalagi dengan melihat kendalam jurang yang ditempatinya melompat sekitra 30 meter. Meski lolos dari maut, ia mengalami luka hingga harus mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Luwu.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo mengatakan, pihaknya telah membuka posko informasi bagi warga yang ingin melaporkan kehilangan keluarganya di sekitar lokasi bencana. ”Sampai sekarang belum ada laporan korban baru. Kita sudah membuka posko informasi untuk warga, sekaligus melakukan pendataan,” kata Amson, Selasa (27/2).
Amson menyampaikan, kondisi jalan di Desa Bonglo saat ini masih tutup sementara karena lokasi tersebut masih tertimbun material longsor.
Hingga saat ini, kata dia, tim gabungan masih bekerja dan terus melakukan pencarian di lokasi longsor.
“Masih berlangsung proses pencarian. Dilakukan selama tujuh hari. Setelah dihentikan kalau tidak ada lagi yang ditemukan. Tapi biasanya ada tambahan tiga hari,” imbuhnya.
Hingga sore kemarin, satu korban meninggal dunia kembali ditemukan. Sementara korban yang dirawat di rumah sakit berjumlah enam orang. Kemudian korban longsor yang selamat lima orang. Kendaraan roda dua yang berhasil dievakuasi sebanyak 14 unit. (*-jun)