Sudah Ada 1.533 Kasus Penyakit PMK

MAKASSAR, BKM– Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak utamanya pada sapi dan kerbau di Sulawesi Selatan terus meningkat.
Laporan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulsel per 16 Januari 2025 tercatat ada 849 kasus, lalu per 19 Januari ada 1.439, kemudian per 22 Januari meningkat lagi menjadi 1.533 kasus. Padahal Sulsel ini menjadi sentra susu sapi perah di Indonesia. Bahkan, program ini sudah punya investor dari Vietnam.

“Kita berharap agar Sulsel ini menjadi salah satu sentra sapi perah. Sekarang sudah ada investor yang masuk berkat bantuan Pak Menteri Pertanian. Kita sudah cek lokasinya, di Wajo dan Sidrap cocok untuk itu. Memang masih ada sedikit persoalan terkait dengan operasi lahan dari masyarakat. Dan kita undang, DPRD Provinsi, Bupati, termasuk Ketua Satgas Investasi (Pak Kajati) untuk duduk bersama-sama mencarikan solusi,” kata Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, usai Rakor Investasi Pengembangan sapi Perah Sulsel, di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (22/1) malam.
Fadjry menyarankan agar masyarakat pemilik lahan dilibatkan untuk berpartisipasi.

“Saya saran, libatkan masyarakat yang membuka lahan sebagai bagian dari investasi itu. Jadi masyarakat yang membuka lahan nanti akan masuk sebagai pekerja yang mengelola lahan yang ada di situ,” ujarnya.
“Saya mau Bupati, anggota DPRD bantu, paling tidak satu minggu ini. Karena kan nilai sapinya saja Rp4 triliun, belum infrastrukturnya. Dan pasti akan menarik ribuan tenaga kerja. Efek dominonya kan pasti pertumbuhan ekonomi akan jalan disitu,” kunci Fadjry.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan di Disnakeswan Sulsel, Sriyanti Haruni menyebut, pihaknya terus melakukan antisipasi penyebaran virus PMK di Sulsel ini. Itu semua agar hewan ternak yang ada di Sulsel tak tertular PMK.

“Wajo dan Sidrap sudah kami beri vaksin sebagai bentuk antisipasi,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/1).
Selain itu, pihaknya melakukan beberapa langkah, seperti mengeluarkan surat edaran kewaspadaan PMK.

“Melakukan kickoff vaksinasi di Kabupaten, memberikan desinfektan, memberikan vaksin serta obat dan vitamin,” tukas Sriyanti.
Diketahui, daerah terbanyak yang terjangkit virus PMK ada di Kabupaten Gowa dengan jumlah 952, tidak ada yang sembuh dan tidak ada yang mati.
Sementara di Takalar ada 638 hewan ternak yang terjangkit virus PMK dan 115 sembuh.

Lalu ada Kota Palopo 37 kasus dan 1 meninggal, Bone 8, Sinjai 6 kasus, Toraja Utara 4 kasus dan Kota Makassar 4 kasus.
Selain Sidrap dan Wajo, beberapa daerah di Sulsel dipilih menjadi sentra susu sapi perah, termasuk di Kabupaten Gowa dan Luwu Utara. (jun)

source

Leave a Reply