MAKASSAR, BKM — Meski tergolong umum, sariawan dapat menjadi gangguan yang menyebalkan. Rasa perih dan nyeri yang ditimbulkannya bisa menghambat aktivitas, seperti makan dan berbicara.
Selama ini banyak orang mengandalkan obat sariawan dalam bentuk pasta, gel, atau spray. Namun, penelitian menunjukkan kekurangannya, yaitu zat aktif mudah terlarut air liur dan tidak efektif saat makan dan minum.
Lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa obat sariawan di pasaran mengandung bahan kimia seperti kortikosteroid, polivinilpirolidon, dan triamcinolone acetonide yang berpotensi menimbulkan iritasi, reaksi hipersensitivitas, dan mengganggu keseimbangan flora mulut.
Berangkat dari keresahan tersebut, melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diketuai Zalsa Archyta dengan rekan tim Nur Aqilah Amir, Alfin Ferdiansyah Leo, Marini Nur Widyasari, dan Muh Zahyan Pangeran, mereka menghadirkan solusi inovatif bernama Stomapatch.
Stomapatch merupakan obat sariawan alami dari ekstrak jarak cina yang dikemas dalam bentuk hydrogel patch.
Patch ini bersifat mukoadhesif, elastis, dan tidak mengiritasi, sehingga aman digunakan. Stomapatch diformulasikan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab sariawan, mengurangi iritasi, dan bertindak sebagai antiinflamasi.Ekstrak jarak cina dalam stomapacth mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin. Senyawa ini terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab sariawan, mengurangi iritasi, dan bertindak sebagai antiinflamasi.
“Inovasi ini merupakan hasil dari kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut Zahyan mengungkapkan, timnya akan terus berinovasi untuk mengembangkan Stopamatch agar menjadi solusi pengobatan sariawan yang lebih optimal. (rls)
