Site icon ROVINDO

Stok 42.000 Ton, Harga Beras Malah Naik

MAKASSAR, BKM — Kekhawatiran akan melonjaknya harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Iduladha, khususnya beras, kini terbukti. Emak-emak pun mengeluhkan hal ini.
Dari pantauan, harga beras premium di Pasar Pa’baeng-baeng saat ini berada di kisaran Rp13.000 per kg. Mengalami kenaikan sebesar Rp1.000, dari sebelumnya Rp12.000 per kg.

Di Pasar Maricayya, kenaikannya lebih tinggi lagi, yakni Rp2.000. Jika sebelumnya harga beras di pasar ini Rp11.000 per kg, kini naik menjadi Rp13.000 per kg.
Rahma, salah seorang ibu rumah tangga berujar, kenaikan harga beras bisa terjadinya mendekati hari raya. Hal itu bisa memengaruhi daya beli masyarakat terhadap kebutuhan lainnya. Selain itu, juga berdampak pada pengalokasian biaya rumah tangga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

”Kalau harga beras naik, yang tadinya kita bisa dapatkan beberapa barang lainnya dengan persediaan dana belanja yang disesuikan dengan harga sebelumnya, itu menjadi berkurang. Tadinya bisa beli beras 10 kg dengan persediaan sayur untuk empat hari, berkurang menjadi persedian untuk dua atau tiga hari, dan itu sangat berpengaruh,” ujarnya.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar Muhammad Imron Rosidi, mengatakan kenaikan harga jelang hari raya merupakan sesuatu hal yang biasa terjadi.

“Memasuki hari- hari besar keagamaan memang sangat rentan dengan terjadinya kenaikan, termasuk komoditi beras,” ujarnya, kemarin.
Untuk ketersediaan stok beras pada wilayah Sulsel, Imron mengklaim, masih relatif aman. Bahkan pihaknya masih akan melakukan penyerapan stok dari petani.
”Sampai minggu ini pun masih ada yang bisa diserap dari masyarakat (petani) untuk menjadi stok di Bulog,” terangnya.

Ia menyampaikan, saat ini cadangan beras untuk wilayah Sulsel masih ada 42.000 ton beras.

“Cadangan beras Bulog Sulsel itu per hari ini (kemarin) kita punya 42.000 ton beras, dan itu masih relatif aman,” imbuhnya.

Penyerapan besar-besaran diprediksi pada bulan Juli- Agusutus, yang memang dijadwalkan untuk panen pada beberapa wilayah produksi beras yang besar di wilayah Sulsel.
“Kan masih ada panen berikutnya antara Juli dan Agustus,” sebutnya.

Imron Rosidi berharap stok beras mampu bertahan sampai pada bulan Desember mendatang. Apalagi dengan melihat penyerapan yang bakal terus dilakukan, meski dalam kurun beberapa waktu terakhir ini Bulog mengeluarkan supali beras yang cukup besar.

“Kita tidak punya indikator yang jelas sekaitan dengan stok itu mampu bertahan berapa lama, karena kita aktif lakukan bantuan pangan. Setiap bulannya kita mengeluarkan sebanyak 8.300 ton. Jadi kalau tiga bulan itu sekitar 25.000 ton. Mudah-mudahan bulan Juli-Agustus serapannya bisa maksimal sebagai antipasi sampai Desember,” pungkasnya. (jun)

The post Stok 42.000 Ton, Harga Beras Malah Naik appeared first on Berita Kota Makassar.

source

Exit mobile version