MAKASSAR, BKM — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), bertekad untuk terus mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna memajukan perekonomian masyarakat.
Melalui program Srikandi Movement 2024, Woman Support Woman, Srikandi PT PLN (Persero) hadir dalam memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada Rama Craft.
Srikandi Movement merupakan gerakan yang berasal dari inisiatif Srikandi PLN untuk terus berkontribusi memberi manfaat secara langsung kepada masyarakat luas. Salah satu programnya, Woman Support Woman, bertujuan untuk memberikan bantuan kepada kelompok perempuan rentan, seperti lansia (lanjut usia).
Rama Craft adalah UMKM yang bergerak dalam bidang kerajinan tangan berupa anyaman dari enceng gondok. UMKM ini berdiri sejak tahun 2014 dan dipimpin Masjeng, dengan anggota hampir semuanya adalah perempuan lansia.
Masjeng atau biasa dipanggil Ijeng, berharap bantuan yang diberikan PLN, kegiatan operasional mereka semakin dipermudah dan mereka dapat berinovasi dalam mengembangkan produk baru agar UMKM ini semakin berkembang.
”Kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan PLN melalui program TJSL PLN Peduli dan Woman Support Woman kepada UMKM kami. Bantuan dari PLN berupa mesin jahit, lemari etalase, bio varnish, dan seragam. Semoga dapat memudahkan kegiatan operasional kami serta membantu kami berinovasi menciptakan produk baru agar UMKM kami semakin berkembang,” ujarnya.
Dirinya mengaku, sebelum mendapat bantuan TJSL PLN, Rama Craft hanya mampu memproduksi 20 buah kerajinan dengan omzet Rp4 juta per bulan. Setelah menjadi mitra binaan PLN, Rama Craft kini mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 50 buah dengan omzet Rp10 juta per bulan.
Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Kota Makassar, Naning Sudiar, mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan perhatiannya kepada kelompok perempuan rentan.
”Terima kasih kepada PLN yang telah memberikan perhatian kepada kelompok perempuan rentan. Untuk membantu para perempuan rentan agar lebih produktif, tentu dibutuhkan bantuan dari banyak pihak. Program Woman Support Woman ini tentunya sejalan dengan program kami di pemerintah kota,” ujar Naning.
General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar, Budiono yang hadir langsung untuk menyerahkan bantuan di UMKM Rama Craft, menyatakan, pemberian bantuan ini adalah wujud komitmen PLN dalam mendorong dan memberdayakan perempuan di lingkungan sekitar.
Budiono menjelaskan, kegiatan yang dilakukan UMKM Rama Craft dengan membuat kerajinan anyaman dari bahan baku enceng gondok tidak hanya bermanfaat untuk peningkatan ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan.
”Melalui Srikandi Movement dan program TJSL, PLN mewujudkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mendorong dan memberdayakan kelompok perempuan di sekitar lingkungan PLN. Kami melihat bahwa kegiatan yang dilakukan UMKM Rama Craft ini sangat luar biasa. Tidak hanya memberdayakan ibu-ibu dan kelompok perempuan rentan, tetapi bahan baku yang digunakan, yaitu enceng gondok, juga sangat ramah lingkungan,” kata Budiono.
Budiono optimis, dengan bantuan berupa mesin jahit berjenis cangklong, kapasitas produksi dan variasi produk dari Rama Craft akan semakin meningkat.
”Kami berharap dengan bantuan yang kami berikan, termasuk mesin jahit berjenis cangklong ini, kapasitas produksi akan semakin meningkat dan variasi produk yang dihasilkan oleh Rama Craft akan semakin beragam,” tambahnya.
Dhini Fakhdiana, Ketua Srikandi yang hadir pada acara tersebut, mengatakan bahwa program Woman Support Woman, yang merupakan bagian dari Srikandi Movement, bertujuan memberikan bantuan secara langsung kepada kelompok perempuan rentan, seperti lansia.
Ditambahkan, Rama Craft memenuhi kriteria tersebut. Selain karena dipimpin seorang perempuan, yaitu Masjeng, hampir semua pengrajin di bawah naungan UMKM tersebut adalah perempuan lanjut usia.
”Program Woman Support Woman yang merupakan bagian dari Srikandi Movement ini bertujuan memberikan bantuan secara langsung kepada kelompok perempuan rentan, seperti lansia. Rama Craft memenuhi kriteria tersebut, selain dipimpin oleh seorang perempuan, yaitu ibu Ijeng. Hampir semua pengrajin di bawah naungan Rama Craft adalah perempuan lanjut usia,” ujar Dhini. (mir)