Solar Langka, Kuota Diusul Ditambah 21.000 Kl
axel wiryanto
Friday, 24 November 2023 01:26 am
dibaca 198 kali

MAKASSAR, BKM — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terjadi pada beberapa daerah di Sulsel. Kalau pun masih stok yang tersisa, kendaraan harus mengantri di SPBU untuk mendapatkan pelayanan.

Irwan, salah seorang sopir antardaerah yang mengisi tangki mobilnya di SPBU depan Kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumoharjo, mengakui terjadinya kelangkaan tersebut. ”Kalau sudah melewati Maros itu sudah susah dapat solar. Apalagi kalau kita di Parepare hingga Palopo,” ungkap Irwan yang tengah mengantre, Rabu (22/11).
Akibat kelangkaan itu, lanjut Irwan, antrean panjang di SPBU tak terhindarkan. Kondisi tersebut bisa memicu terjadinya macet, bahkan hingga berjam-jam lamanya. ”Biasa itu kita antre dari subuh, nanti lepas dari SPBU biasanya setelah dhuhur. Jadi kalau sudah mengisi di SPBU, kita menunggumi,” jelas Irwan lagi.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Andi Eka Prasetya tak menampik hal itu. Ia pun merespons kelangkaan tersebut dengan menegaskan akan menambah kuota BBM, utamanya jenis solar. Apalagi menjelang Natal dan tahun baru, biasanya terjadi peningkatan konsumsi BBM. Andi Eka mengaku telah menyurat ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk menyediakan BBM jenis solar itu.

“Kami sudah menyurat ke BPH Migas terkait penambahan kuota untuk ketersediaan di akhir tahun,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (22/11).

Kuota BBM subsidi solar akan ditambah sebanyak 21.000 Kiloliter (Kl), dengan jumlah kuota di 2023 ini 735.476 Kl. Tak hanya solar, Pemprov Sulsel juga mengusulkan penambahan untuk jenis pertalite sebanyak 92.000 Kl, dengan jumlah kuota di 2023 ini 92.000 Kl.
Andi Eka menyebut, ada sejumlah faktor penyebab antrean panjang di SPBU.

“Di Bone misalkan, kalau ada perbaikan jalan kan terhambat (perjalanannya). Jadi tidak bisa dibilang stoknya tidak ada, tapi mobilisasinya juga,” ujarnya.

Pihaknya terus mengupayakan penambahan kuota BBM di akhir tahun. Hari raya dan libur akhir tahun diprediksi membuat mobilitas masyarakat bertambah.

Sehingga konsumsi BBM juga dinilai akan meningkat.

“Di akhir tahun ada hari raya dan tahun baru. Untuk antisipasi ketersediaan kami sudah menyurat,” tandasnya. (jun)

source