Semua Kabupaten Kota Kekurangan Kertas C Plano
axel wiryanto
Friday, 16 February 2024 20:28 pm
dibaca 70 kali

MAKASSAR, BKM — Hampir seluruh kotak suara yang ada di Kecamatan kota Makassar masih tertahan di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Komisioner KPU Makassar, Abdi Goncing mengatakan, alasan kotak suara masih tertahan di TPS karena sejumlah TPS di kecamatan tidak memiliki C plano, sehingga kotak suara tertahan.
“Kita usahakan sementara kita cetak C planonya. Nanti teman-teman mau pindahkan salinannya C planonya, supaya tetap diisi,” ungkapnya, Kamis (15/2).
Permasalahan soal kurangnya kertas C plano menurut Abdi tidak hanya terjadi di kota Makassar melainkan seluruh kabupaten kota di Sulawesi Selatan.

“Sementara kita cari masalahnya apa. Tapi kemungkinan itu dari percetakan, karena bukan hanya di Makassar tetapi di kabupaten lain juga begitu,” tuturnya.
Untuk mentaktisi hal itu ia mengaku menginstruksikan para petugas yang ada di lapangan untuk mencetak atau Fotocopy surat C plano agar bisa segera rampung.
“Kita sementara proses percetakan,” tegasnya.
Meski demikian ada beberapa dari kecamatan yang telah merampungkan rekapitulasi suara seperti kecamatan Sangkarrang dan kecamatan Makassar yang baru terkumpul dan menunggu yang lainnya.

Pemilu yang diselenggarakan secara serentak, Rabu (14/2), menuai beragam persoalan di TPS.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait lambatnya pendistribusian logistik pemilu yang harusnya sudah rampung H-1 jelang pencoblosan.
“Kita sementara mengidentifikasi masalah yang muncul di hari H pencoblosan ini. Mulai dari masalah keterlambatan distribusi logistik, harusnya tiba di TPS satu hari sebelum hari H,” ucap ketua Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah, Kamis (15/2).

Menurut Dede Arwinsyah sejauh ini KPU Makassar sudah mengalami beragam permasalahan saat menyelenggarakan pemilu mulai dari keterlambatan logistik, hingga molornya pelaksanaan pencoblosan. Sejumlah permasalahan terjadi pada hari pencoblosan pemilu.

Mulai dari pendistribusian logistik yang telat, kertas suara yang kurang, khususnya untuk pemilihan calon presiden dan wakil presiden, tak adanya tinta di tempat pemungutan suara (TPS), hingga mengakibatkan timbulnya antrean dan penumpukan wajib pilih di TPS. Pihak penyelenggara, dalam hal ini KPPS mengaku sudah menghubungi beberapa pihak untuk mengambil langkah taktis.
“Pembukaan TPS yang juga menjadi kendala, karena regulasinya TPS mulai buka pukul 07.00 Wita,” tuturnya.
Hal lain yang menjadi sorotan ialah temuan surat suara yang tertukar dengan daerah pilihan (Dapil) lain di beberapa TPS. Dede mengaku pihaknya akan mendata jumlah TPS yang surat suaranya tertukar.
“Selanjutnya adanya surat suara tertukar di beberapa TPS,” imbuhnya
Klaim suara sudah tercoblos di TPS, menurut Dede, rentetan masalah yang terjadi di TPS saat pencoblosan akan diidentifikasi lebih jauh. Pihaknya juga mengaku mengumpulkan panitia pengawas kecamatan (Panwascam) untuk memberi informasi.
Dikonfirmasi salah satu ketua Panwas Kecamatan yang ada di Kota Makassar, mengaku saat ini dari ratusan TPS yang tersebar dikecamatannya, baru 10 TPS yang mengantarkan kota suaranya.
“Ada ratusan TPS di Kecamatan sini, tapi saya sudah mengecek baru 10 TPS yang memasukkan kotak suaranya,” ujarnya yang tidak ingin namanya disebutkan. (jun/rif)

source