Saat ini ada dua momentum yang dapat merefleksikan semangat baru yaitu, tahun ajaran baru dan tahun baru islam 1445 Hijriyah, semangat baru merupakan wujud dari perubahan pola pikir, sikap dan tindakan seseorang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. oleh karena itu semangat perubahan merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap individu atau kelompok dalam rangka meraih kehidupan yang lebih baik. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (QS Ar-Ra’d 13:11).
Tahun ajaran baru 2023/2024 baru saja kita masuki, berbagai aktivitas perencanaan pendidikan sudah dipersiapkan oleh masing-masing satuan pendidikan agar supaya kualitas dan kuantitas pendidikan tentunya diharapkan jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
Semangat tahun baru islam 1445 Hijriyah menjadi momentum yang sangat strategis untuk merekonstruksi ulang kembali makna dari hijrah yang sesungguhnya Hijrah menurut bahasa memiliki dua arti, pertama secara zhahiriy, yaitu perpindahan dari suatu tempat menuju ke tempat yang lebih baik. Dan kedua secara ma’nawiy, yaitu perubahan dari satu kondisi pada kondisi yang lebih baik. Hijrah yang berakar kata hajara juga memiliki arti meninggalkan/menjauhkan diri. Ketiga sisi etimologis hijrah tersebut, baik secara dhahiriyah maupun maknawiyah, telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat Ra, dari kota Mekah menuju Yatsrib (Al-Madinah Al-Munawwarah). Lalu bagaimana berhijrah pada konteks pendidikan kekinian?
Hijrah adalah sebuah upaya keras (jihad) untuk memperbaiki kualitas hidup yang berisi dan menuju kepada kebaikan dan perbaikan. Hijrah dalam konteks pendidikan bisa saja dimaknai secara dhahiriyah yaitu dengan merubah wajah atau lingkungan sekolah yang dulunya kumuh, kotor, jorok, dll menjadi sekolah bersih, aman, sehat, indah, rapi, asri, dan harmoni (Bashirah). Dan yang terpenting adalah hijrah secara maknawiyah yaitu melakukan transformasi nilai-nilai pendidikan yang dulunya adalah pendidikan yang berorientasi pada capaian materialistik keduniaan berubah menjadi pendidikan yang berkarakter. Pendidikan karakter inilah yang sesungguhnya menjadi visi kerasulan Nabi Muhammad SAW sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
The post Semangat Baru di Tahun Ajaran Baru dan Tahun Baru Hijriyah appeared first on Berita Kota Makassar.