GOWA, UJUNGJARI.COM — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan akhirnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi Sulsel. Satgas ini dibentuk didasari oleh rendahnya realisasi investasi di Sulsel. Dengan tagline One Stop Solution, Satgas ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan mempercepat penyelesaian izin-izin yang kerap menjadi hambatan.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel Agus Salim mengatakan, pihaknya ingin investasi di Sulsel meningkat. Karena itu, pihaknya pun membentuk Satgas Percepatan Investasi itu agar memberikan solusi yang tepat.
“Kami ingin investasi di Sulsel meningkat. Satgas ini diharapkan memberi solusi konkret dan mendapat dukungan dari dunia usaha,” kata Agus Salim dalam Rakor Satgas Percepatan Investasi Sulawesi Selatan yang berlangsung di kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Senin (5/5) siang.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) mengapresiasi penuh pembentukan Satgas tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap setiap langkah percepatan pembangunan di wilayahnya.
“Satgas ini sangat berguna bagi pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. Semua persoalan investasi memang harus diselesaikan dengan duduk bersama,” kata Gubernur dihadapan Kajati Sulsel Agus Salim, Sekprov Sulsel Jufri Rahman, Kepala BBWSPJ Suryadarma Hasyim, Kajari Gowa Muh Ihsan serta beberapa pimpinan SKPD dan Camat lingkup Pemkab Gowa.
Sementara menyinggung soal Bendung Jenelata, Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin yang hadir pada Rakor tersebut berharap soal Bendung Jenelata yang sampai saat ini dalam proses, bisa segera tuntas, baik pembangunan fisik bendungan apalagi soal pembebasan lahan yang belum rampung.
Saat ini, baru 22 persen dari 90 persen lahan yang harus dibebaskan. Karena itu kehadiran Satgas ini dinilainya sangat efektif serta menjadi solusi atas berbagai hambatan pembangunan Bendungan Jenelata yang berlokasi di Kabupaten Gowa tepatnya di Kecamatan Manuju.
“Saya sangat mengapresiasi adanya satgas ini. Ini sangat efektif dalam mengawal jalannya pembangunan berbagai proyek strategis di Sulsel termasuk proyek Bandungan Jenelata yang ada di Gowa, ” kata Wabup Gowa.
Dikatakan DM, sebutan akrab Wabup Gowa,
saat ini sudah dibayarkan 22 persen dari total bidang tanah, sementara total luas lahan yang harus dibebaskan mencapai 90 persen.
“Kami berterima kasih kepada Kajati Sulsel dan jajarannya karena Satgas ini benar-benar membantu Pemkab Gowa untuk mempercepat proses pembangunan. Pada proyek ini banyak sekali kendala yang menghambat diantaranya terkait perizinan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), izin kehutanan serta persoalan lahan dengan PTPN dan aset Pemkab Gowa sendiri. Namun, Pemkab Gowa berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan tersebut secepatnya. Kedepan kita akan segera melakukan kajian dan menyurati Kementerian Pertanian terkait izin LP2B. Selain itu, proses pembayaran lahan kepada masyarakat juga menjadi fokus utama kami, ” kata DM.
DM pun berharap koordinasi antara Pemkab Gowa bersama Satgas Percepatan dan BBWSPJ (Balai Besar Wilayah Sungai Pompengang Jeneberang) akan terus dilakukan. DM juga meminta Gubernur Sulsel untuk dapat mendorong percepatan izin-izin di tingkat kementerian, dengan berkomunikasi langsung ke level menteri atau wakil menteri.
Politisi Partai Gerindra ini berharap, pembangunan Bendungan Jenelata dapat segera rampung dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Gowa.
Sekadar diketahui, Bendungan Jenelata akan dibangun dengan tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) setinggi 62,8 meter dan akan memiliki tampungan air sebesar 223,6 juta meter kubik. Selain mendukung ketahanan air dan irigasi, bendungan ini juga akan berfungsi mereduksi banjir dari 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik pada periode ulang 50 tahun. –
Artikel Satgas Percepatan Investasi Terbentuk, Wabup Gowa Harap Masalah Bendungan Jenelata, Tuntas pertama kali tampil pada Ujung Jari.