Site icon ROVINDO

Sakit Hati Picu Pembunuhan Pengusaha Roti dan Anaknya

MAROS, BKM — Pengejaran terhadap pelaku pembunuhan pengusaha roti dan anaknya di jalan poros Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Maros pada Rabu subuh (6/12) berbuah hasil. Seorang pria berinisial A (20) diringkus oleh personel gabungan Polda Sulsel dan Polres Maros pada Sabtu malam (9/12).
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana yang dikonfirmasi, kemarin membenarkan penangkapan itu. ”Iya, sudah ditangkap oleh Resmob Polda Sulsel dan Polres Maros. Untuk lebih lengkapnya silakan hubungi Kapolres Maros,” ujarnya, kemarin.
Dihubungi terpisah, Kapolres Maros AKBP Awaluddin mengatakan kasus pembunuhan ini dilatarbelakangi sakit hati. Hanya saja, ia tidak menjelaskan lebih jauh motif tersebut.

”Alhamdulillah, pelakunya sudah kami tangkap. Masih di wilayah Maros. Inisialnya A. Usia 20 tahun. Sampai sekarang motifnya sakit hati. Teman-teman penyidik masih melakukan pendalaman,” terangnya, Minggu (10/12).
Saat hendak menangkap pelaku, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas. Kaki kanan A terpaksa dihadiahi timah panas karena berusaha melarikan diri. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di betis kanannya.
Seperti pengakuan saksi yang merupakan anak perempuan korban, saat kejadian ia melihat pelaku berbadan kurus. Saat diamankan polisi, A terlihat memiliki tubuh yang kurus dengan mengenakan sweater warna oranye dan celana pendek warna hitam. Ia tampak meringis ketika duduk di atas kursi roda dengan betis kanan berbalut perban putih.

Sebelumnya diberitakan, pada Rabu subuh (6/12), sebuah peristiwa berdarah terjadi di sebuah rumah bertingkat tiga di jalan poros Maros-Makassar, tepatnya di depan Pesantren Darul Istiqamah. Seorang pengusaha roti bernama Makmur (53) dan anaknya Abdillah (27) tewas bersimbah darah usai berduel dengan orang tak dikenal yang menyatroni kediamannya. Perkelahian yang berlangsung di lantai dua rumah tersebut sempat disaksikan anak perempuan korban.
Mengetahui kejadian tersebut, ia pun langsung masuk ke dalam kamar adiknya setelah mendengar suara dari bawah yang memintanya untuk tidak turun. Selanjutnya dia menelepon keluarganya dan juga polisi.
Setelah tak lagi mendengar suara ribut-ribut, anak korban langsung turun ke bawah. Ia mendapati ayah dan saudara laki-lakinya dalam kondisi mengenakan dan sudah tak bernyawa. (jun-ari)

source

Exit mobile version