Revolusi Drainase untuk Atasi Bencana Hidrometeorologi

MAKASSAR, BKM — Kendati intensitas hujan sudah menurun pada Selasa (14/2), namun ribuan warga yang terdampak banjir masih mengungsi di sejumlah tempat yang dijadikan titik pengungsian. Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin, menerangkan hingga pukul 14.00 Wita kemarin, total warga yang berada di titik pengungsian 2293 orang dari 682 KK.

“Mereka itu tersebar di 28 titik pengungsian pada empat kecamatan, yakni Manggala, Biringkanaya, Tamalate, dan Rappocini,” ungkapnya saat dihubungi BKM.
Dia melanjutkan, jumlah warga yang masih berada di lokasi pengungsian sudah menurun drastis dibanding Senin malam. “Kalau data pengungsi saat Senin malam, jumlahnya mencapai 4.600 orang tersebar di 48 titik pengungsian pada 10 kecamatan,” jelasnya.
Menurutnya, sudah banyak pengungsi yang kembali ke rumah masing-masing karena intensitas hujan mulai berkurang. Banjir juga sudah mulai surut. “Jadi sudah banyak yang pulang ke rumahnya untuk bersih-bersih,” tambah Hendra.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto secara khusus mengunjungi dua lokasi pengungsian kemarin. Yakni di kawasan Pate’ne, Kecamatan Biringkanaya dan Masjid Al Abrar, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate.
Danny juga membagikan sejumlah kebutuhan bagi para pengungsi. Bekerja sama dengan Indomaret dan IKA Unhas, orang nomor satu Makassar itu membagikan beras, gula pasir, minyak goreng, dan sejumlah kebutuhan lainnya.

The post Revolusi Drainase untuk Atasi Bencana Hidrometeorologi appeared first on Berita Kota Makassar.

source