Ratusan Warga Dua Kecamatan Bertahan di Pengungsian

MAKASSAR, BKM — Kendati hujan mulai mereda dalam dua hari terakhir, namun warga yang terdampak banjir di beberapa wilayah di Makassar masih bertahan di pengungsian. Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin, menjelaskan mereka masih bertahan di lokasi pengungsian karena tempat tinggalnya masih terendam banjir.

“Meski curah hujan tidak terlalu tinggi lagi, masih ada wilayah-wilayah yang tergenang karena arus air dari wilayah lain berdampak ke Makassar,” kata Ahmad Hendra, kemarin.
Dua kecamatan yang terdampak banjir cukup parah adalah Manggala dan Biringkanaya. Di Kecamatan Manggala, ada tiga kelurahan yang terendam banjir, yakni Manggala, Antang, dan Tamangapa.
Untuk warga di tiga kelurahan tersebut, disiapkan 10 lokasi pengungsian. Hingga pukul 12.00 Wita, Minggu (20/11) kemarin, sebanyak 145 kepala keluarga dengan total 569 jiwa masih berada di lokasi pengungsian.
Sementara di Kecamatan Biringkanaya, ada tiga kelurahan yang terdampak banjir cukup parah. Di antaranya Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, dan Laikang.
“Di sana, disiapkan delapan lokasi pengungsian untuk warga yang rumahnya terendam banjir. Untuk di Kecamatan Biringkanaya hingga kemarin tercatat 84 KK dengan total 341 warga yang mengungsi,” kata Ahmad Hendra.

Sementara itu, Camat Manggala Andi Fadly, menjelaskan sejauh ini kondisi warga di pengungsian cukup baik. Bantuan dari berbagai pihak juga berdatangan. Dia mengimbau warga yang ingin menyalurkan bantuannya ke korban banjir sebaiknya memprioritaskan pada kebutuhan dan perlengkapan bayi, selimut, dan sarung.
“Untuk logistik seperti makanan, Alhamdulilah sudah ada dapur umum yang didirikan,” ungkapnya.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto terus memantau kondisi di sejumlah wilayah yang rawan terendam. Dia menginstruksikan kepada seluruh OPD untuk bergerak memberi bantuan kepada korban banjir sesuai tupoksi masing-masing.
Menurut orang nomor satu Makassar itu, berdasarkan laporan dari camat, total jumlah warga yang mengungsi hingga kemarin sebanyak 758 orang. “Sebanyak 180 warga di Kecamatan Biringkanaya dan 578 warga yang mengungsi di Kecamatan Manggala,” sebut Danny.
Walaupun curah hujan tidak turun lagi, kata Danny, di Kecamatan Manggala, air di beberapa titik banjir belum juga surut karena ada banjir kiriman. Diapun berharap air bisa surut secepatnya sehingga warga bisa segera kembali ke rumah masing-masing.”Sore ini (kemarin) sudah banyak yang berencana pulang (ke rumah),” tambah Danny.
Dia melanjutkan, mengantisipasi banjir yang kerap terjadi, khususnya di tiga kecamatan yang ada di Makassar, butuh solusi jangka panjang, jangka pendek, dan menengah. Untuk jangka pendek, kata Danny, seluruh warga Makassar, terkhusus pemangku kepentingan terkait diharapkan bisa sama-sama menjaga kinerja atau fungsi drainase agar bisa maksimal. Caranya, tidak membuang sampah sembarangan di saluran drainase atau tidak menutup saluran baik sengaja maupun tidak disengaja.
Jangka menengah yang harus dilakukan, lanjut Danny, membuat kanal-kanal terusan langsung ke laut atau sungai untuk menerobos air yang terjebak akibat pembangunan kawasan yang tidak terintegrasi. Selanjutnya untuk jangka panjang, dibutuhkan regulasi tata ruang yang kuat, terutama atas izin pembangunan kawasan. Termasuk tentang leveling kawasan dan dimensi drainasenya.

The post Ratusan Warga Dua Kecamatan Bertahan di Pengungsian appeared first on Berita Kota Makassar.

source