Site icon ROVINDO

Ratusan Hewan Ternak Terjangkit Penyakit PMK

TAKALAR, BKM — Peternak hewan dan pedagang pedaging mengeluhkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang menyerang hewan berkuku belah/genap. Penyakit ini juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD).
Penyakit ini memiliki tanda tanda seperti demam, lesu, hilang nafsu makan, air liur berbusa, lepuh di mulut, lidah, gusi, hidung, dan kuku-kuku terluka dan lepas. PMK dapat menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, babi, kambing, dan domba. Penyakit ini juga dapat menyerang hewan liar seperti gajah dan rusa.
PMK sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat, virus PMK dapat bertahan lama di lingkungan, tulang, kelenjar susu, dan produk susu. Namun PMK tidak menular pada manusia.

PMK biasanya sembuh dengan sendirinya. Virus PMK dapat dimatikan dengan pemanasan air mendidih minimal 30 menit. Penanganan PMK berupa pisahkan hewan ternak yang sakit dengan yang sehat, semprot lingkungan menggunakan disinfektan, bersihkan diri setelah memegang hewan ternak yang sakit.
Seperti di Lingkungan Palemba, Kelurahan Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, saat dikunjungi bersama Mas’Udin Daeng Pali, Lurah Pattallassang di tempat pedagang pedaging sapi Muhammad Daming Daeng Tobo, Lingkungan Pelamba kelurahan Pattallassang, Kecamatan Pattallassang .
Salah seorang pedagang pedaging sapi, Muhammad Daming Daeng Tobo, mengatakan, terkait adanya penyakit PMK tersebut masyarakat agar tidak perlu panik. Yang penting dilakungan adalah penyuntikan secara rutin dan meminta pendampingan secara berkala di Dinas Peternakan

”Insya Allah bisa sembuh dan tertangani baik. Seperti di lokasi saya, ada lebih 20 ekor sapi pedaging. Jadi kali kedua sapi dagangan saya terkena penyakit ini, pertama pada akhir tahun 2023 atau sekitar bulan Desember 2023, dan baru terkena kembali sekitar bulan Desember 2024 kemarin. Tapi sudah sembuh semuanya. Tapi saya membeli sendiri vitamin sama vaksin, baru berkoordinasi sama orang Dinas Peternakan untuk penyuntikan,” terangnya.
Sampai saat ini, penyakit PMK di Takalar, tidak memengaruhi harga pasar dan membuat pedagang merugi. ”Tapi kita tetap waspada dan secara rutin melakukan pemeriksaan. Juga menjaga kebersihan kandang dan makanan yang sehat,” tegas Daeng Tobo.

Peternak sapi di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, saat dikunjungi bersama Lurah Pallantikang, Asribuddin, menemui peternak sapi yang terjangkit penyakit PMK di Lingkungan Limbungan, Kelurahan Pallantikang, dan mewawancara peternak
Salah seorang peternak sapi bernama Rahim Daeng Kawang di Lingkungan Limbungan, Kelurahan Pallantikang, mengatakan,’ sapi peliharaannya sudah pernah kena penyakit ketiganya.
”Pada bulan 12 tahun 2024 kemarin kena. Dan ini sudah 8 kali dilakukan penyuntikan. Cari Dinas Peternakan tapi kami kena biaya Rp50 ribu setiap satu kali suntikan di setiap ekornya. Saat ini sudah baikan dan memiliki nafsu makan. Sisa luka dibagian punggung, tidak lagi mengeluarkan air liur berlebihan. Bisa dibilang sudah sembuh 90 persen,” ungkap Daeng Kawang.

Terpisah pihak Dinas Peternakan Kabupaten Takalar, drh Mira, saat dikonfirmasi terkait tingginya penyakit PMK di Kabupaten Takalar memaparkan, sesuai hasil dan penelitian para dokter hewan, penyakit ini diakibatkan dari Cuaca yang ekstrem (curah hujan yang tinggi dan terus menerus).
”Untuk saat ini, jumlah obat dan vitamin sudah menipis. Juga ternak yang sudah divaksin, bisa terkena lagi PMK. Sehingga menurun keinginan peternak untuk vaksinasi,” jelasnya.

Kurangnya jumlah medis dan paramedis (vaksinator) perlu ditambah. Begitu pula sistem pemeliharaan yang semi ekstensif dan ekstensif. Sehingga mempercepat penularan. Juga belum tersedia operasional untuk pengobatan dan vaksinasi bagi petugas,” tutup drh Mira.
Di hubungi awak media, Pj Bupati Takalar, H Muhammad Hasbi, mengatakan, pihaknya sudah memanggil Kadisnya untuk segera membuat surat untuk dapat didukung dari dana BTT. Juga berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel dan Dinas Peternakan Provinsi Sulsel. (rls)

source

Exit mobile version