MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap para penjabat ketua RT/RW. Dia bahkan sudah memerintahkan seluruh camat maupun lurah untuk melakukan evaluasi dan mendata seluruh pj ketua RT/RW di wilayahnya masing-masing.
Sesuai laporan yang masuk, ternyata banyak Pj RT/RW yang tidak bekerja secara efektif. Malah ada diantaranya yang sudah meninggal, pindah domisili, sakit, dan mengundurkan diri.
“Jadi saya perintahkan kepada camat dan lurah untuk melakukan evaluasi terhadap RT/RW di wilayahnya masing-masing. Banyak laporan masuk, soal posisi RT/RW yang lowong. Ada juga yang nakal-nakal,” ungkap Danny saat ditemui usai memimpin rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh pimpinan OPD, camat, lurah, dan direksi Perusda, Rabu (19/6) di Ruang Sipakatau, Kantor Wali Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani.
Orang nomor satu Makassar itu mengemukakan, memang sudah waktunya para pj ketua RT/RW tersebut dievaluasi untuk memaksimalkan struktur organisasi dengan baik.
Dia mengestimasi jumlah Pj RT/RW yang tidak maksimal bekerja mencapai ratusan orang. “Kalau berdasarkan laporan tadi malam (Rabu malam), mencapai ratusan.
Orang nomor satu Makassar itu meminta seluruh camat untuk menyerahkan data-data terkait pj RT/RW di wilayah masing-masing. Rencananya, Danny akan memanggil satu persatu para pj ketua RT/RW. Termasuk mereka yang sudah tidak aktif lagi untuk ditanyakan keseriusannya dalam bertugas.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Biringkanaya Juliaman mengakui ada beberapa pj ketua RT/RW di wilayahnya yang sudah non aktif dengan alasan beragam.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Panakkukang, tercatat sekitar 80 hingga 90 Pj RT/RW yang non aktif. Camat Panakkukang Ari Fadly mengatakan ada beberapa alasan sehingga puluhan pj ketua RT/RW tersebut tidak lagi aktif. Karena sakit, sudah meninggal, pindah domisili, dan ada juga yang sengaja mengundurkan diri karena harus bertugas atau pindah domisili di daerah lain. “Hampir 80 sampai 90-an. Tapi itu juga sudah akumulasi dari 2023 lalu,” kata Ari fadly.
Bahkan, sesuai dengan pernyataan wali kota, di wilayahnya ada juga pj ketua RT/RW yang ditemukan menyelewengkan iuran sampah hingga melakukan pungli ke warga.
“Jadi misalnya ada warga mau urus akta warisan, kan butuh itu tanda tangan RT/RW. Mereka dimintai sejumlah uang. Yang seperti inilah juga yang akan kami evaluasi,” tegas mantan Camat Mamajang itu.
Di Kecamatan Manggala juga demikian.
“Seperti meninggal dunia, mundur karena sakit, ada yang sudah lansia. Bahkan ada yang ditemukan tidak bisa bekerja sama dengan pemerintah setempat.