MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar kembali menggelar Rapat Koordinasi terkait Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), Senin (3/6) di Ruang Rapat Sekda, Kantor Wali Kota Makassar.
Pembahasan masih fokus pada pembebasan lahan yang hingga saat ini belum rampung.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar menerangkan, sesuai yang masuk dalam dokumen kontrak, sebanyak 31 bidang lahan sudah tidak memiliki permasalahan hukum.
“Dan hari ini (kemarin), kita selesaikan. Dan alhamdulillah semua progresnya bagus,” kata Ferdy.
Selanjutnya, kata mantan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan itu, pihaknya juga menggandeng Kepolisian Daerah (Polda) untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Jadi dari pihak Polda Sulsel juga sudah mengatakan akan memback up sepenuhnya permasalahan yang ada karena ini adalah proyek strategis kita,”
tambah Ferdy.
“Tadi sudah disampaikan oleh pihak kepolisian daerah, bahwa akan menyelesaikan semua hal-hal terkait persoalan lahan dalam minggu ini, sehingga, semua bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menggelar pertemuan dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendapatkan informasi yang lebih detail terkait lokasi yang sudah diusulkan menjadi tempat PSEL.
Dia berharap persoalan pembebasan lahan bisa segera teratasi agar rencana ground breaking tetap bisa dilaksanakan sesuai schedule awal yakni bulan Juli mendatang.
“Apalagi para tim-tim ahli sudah bekerja untuk mempercepat pembahasan-pembahasan awal terkait persiapan grounbreaking,” kata Ferdy.
Adapun salah satu lokasi yang akan menjadi pembangunan PSEL di Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.(rhm)