TAKALAR, BKM — Proyek pembangunan bendungan Pammu’kulu yang terletak di Desa Kale Ko’mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara yang saat ini tengah dalam tahap penyelesaian, menelan korban jiwa.
Tiga pekerja proyek bendungan Pammu’kulu meregang nyawa saat air bah tetiba melanda bendungan Pammu’kulu. Tiga pekerja tersebut langsung terbawa arus kuat yang sedang melakukan pengelasan bagian terowongan dari bendungan tersebut
Dari tiga korban air bah tersebut, dua mayat di antaranya berhasil dievakuasi. Sementara itu, satu korbannya lainnya, hingga sekarang masih dalam pencarian tim Basarnas.
Dua mayat yang berhasil dievakuasi, masing masing bernama Slamet Widodo (25) dan Eko Priyono (33). Keduanya ditemukan di tepi sungai Ko’mara.
Sedangkan Sukirman (40) yang turut menjadi korban dari musibah air bah itu masih dalam proses pencarian pihak terkait.
”Mereka terbawa arus kuat saat sedang melaksanakan pekerjaan pada bagian terowongan bendungan. Mayat dua pekerja tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit H Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar,” kata Camat Polongbangkeng Utara, Ardiyanto Radjab, Rabu (15/3).
Nuriksan mengatakan, dua pekerja bendungan yang telah meregang nyawa telah berhasil ditemukan. Satu korban lainnya masih dalam proses pencarian.
”Kejadian naas ini terjadi pada hari Selasa pagi pukul 04.00 Wita. Saat ini tim dari BPBD sementara masih berada di tempat kejadian tersebut,” ucap Nuriksan Nurdin. (ira/c)
The post Proyek Pembangunan Bendungan Pammu’kulu Telan Korban Jiwa appeared first on Berita Kota Makassar.
