”Saat ini UT sudah ada di 55 kota di dunia, antara lain di Arab, Saudi, Qatar, Mesir, Dubai, Korea, Jepang dan lainnya,” ujar
Prof Rahman Rahim pada talkshow yang disiarkan langsung dalam program Sambalu di Radio Gamasi, Selasa (8/8).
Mantan Rektor Unismuh ini menyebutkan, banyak alumni yang berkuliah di luar negeri memilih Universitas Terbuka sebagai tempat studi mereka.
Dikatakan, orang di luar negeri sangat menghargai warga negara Indonesia yang ingin lanjut studi karena ini dapat memengaruhi peningkatan pendapatannya.
Dalam konteks PTN-BH, Prof Rahman Rahim mengungkapkan bahwa menjadi impian bagi PTN di Indonesia adalah untuk berubah status menjadi PTN-BH.
Hanya saja di Indonesia saat itu baru ada 21 PTN berbadan hukum, salah satunya adalah Universitas Terbuka.
Keunggulan status PTN-BH memberikan kemandirian dalam pengelolaan perguruan tinggi dalam berbagai peraturan dan kebijakan cukup diatur melalui keputusan rektor. Di antaranya rekruitmen SDM, pembangunan sarana dan prasarana, pengengelolaan keuangan, dan kegiatan unit-unit usaha serta lainnya.
Meskipun UT sudah berstatus PTN-BH, biaya kuliah tidak naik atau tetap terjangkau oleh masyarakat. Prof Rahman menjelaskan, mengapa biaya kuliah tidak naik, karena UT sejak didirikan tahun 1984 telah menganut pendidikan untuk semuanya. ”Ini yang dipegang teguh sampai sekarang dan terbukti tidak ada kenaikan pembayaran UKT,” ujarnya.
Terkait dengan fakultas serta prodi yang dibina, seluruhnya telah memperoleh akreditasi dari BAN-PT guna memastikan kualitas pendidikan yang diberikan. (rls)
The post Prof Rahman Ajak WNI di Luar Negeri Kuliah di UT appeared first on Berita Kota Makassar.