Priska dan Fenny Ajak Menangkan Hati Damai

GOWA, BKM–Politisi PAN selaku calon bupati Gowa Husniah Talenrang membeberkan sejumlah mimpinya membangun daerah dihadapan sekira seribuan komunitas Perempuan Hebat yang datang dari berbagai pelosok.
Memadati gedung Haji Bate di Jl Tumanurung, Sungguminasa, Selasa (22/10) siang, Husniah hadir dengan busana sedikit santai yakni mengenakan stelan batik hitam dengan motif kembang coklat dipadu hijab warna krem ini mengajak seluruh perempuan untuk bersama-sama memenangkan paslon nomor urut dua Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin (Hati Damai).
Menurut Husniah, panas hari ini belum seberapa karena ada panas lebih besar yakni pada 27 November 2024.

“Saya bertemu banyak perempuan dan hari ini saya bertemu kurang lebih 1.000 perempuan. Saya maju karena ingin mengangkat derajat dan martabat perempuan Gowa. Saya punya mimpi besar. Mimpi saya itu adalah ingin majukan Gowa dan masyarakatnya lebih sejahtera. Sumber kekuatan Hati Damai adalah perempuan. Jika perempuan telah bergerak, saya yakin bisa menangkan Hati Damai, ” tandas Husniah yang hadir ditengah banyak perempuan yang dinahkodai Ida Fauzia Ansar selaku Ketua Perempuan Hebat Gowa.

Husniah menegaskan Hati Damai akan melanjutkan pembangunan AdnanKio yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kami akan lanjutkan pendidikan gratis plus perlengkapan sekolah gratis (seragam, tas, sepatu, ATK). Kemudian terkait bidang kesehatan gratis serta pembuatan SKTM Smart (surat keterangan tidak mampu berbasis smart) juga mobil ambulans di setiap kecamatan. Tujuam saya adalah, ingin perempuan bisa memberikan manfaat kepada daerah dan saya ingin perempuan tidak dipandang rendah dan saya ingin tingkatkan kualitas hidup masyarakat Gowa. Orang bilang tidak ada sejarahnya perempuan memimpin di Gowa. Kalau melihat daerah lain yang bisa seperti Lutim, Surabaya, kenapa di Gowa perempuan tidak bisa,”katanya.

Selain Priska Paramita selaku Pembina Perempuan Hebat, juga hadir pengusaha skincare Fenny Frans.
Ida Fauzia Ansar mengatakan para perempuan hebat ini akan berjuang memenangkan Hati Damai. Dan setelah dikukuhkan menjadi komunitas besar,. Maka Perempuan Hebat Gowa akan bergerak massif memenangkan Hati Damai.
Priska mengatakan Perempuan Hebat ini adalah komunitas yang telah dibentuk sejak Pilkada 2015 lalu. Komunitas ini telah mampu memenangkan Paslon Adnan Purichta-Abdul Rauf (AdnanKio) selama dua periode.

Karena prestasi itulah, Perempuan Hebat Gowa kata Priska akan kembali menorehkan sejarah memenangkan Husniah Talenrang sebagai perempuan pertama di Gowa yang bisa menjadi Bupati Gowa kelak.
Priska mengaku dirinya hadir atas seizin suaminya, Adnan Purichta yang menurutnya bahwa hanya Husniah yang tepat dan bisa melanjutkan pembangunan di Gowa ini.
“Perempuan itu punya kemampuan managemen yang tinggi sehingga yakinlah bahwa ibu Husniah Talenrang akan mampu membangun Gowa lebih baik lagi,”kata Priska.
Juga hadir pengusaha Wafiah Sahar dan Ketua Demokrat Rismawati Kadir Nyampa.
Sementara itu, calon bupati HM Amir Uskara memanfaatkan peluangnya saat di senayan untuk mengalokasikan anggaran jalan di Sulsel khususnya Kabupaten Gowa sebesar Rp53 miliar.
Saat melakukan kampanye tatap muka di Kecamatan Tinggimoncong, Parigi dan Tombolopao, Amir Uskara bersama Irmawati Haeruddin (Aurama’) langsung menjanjikan prioritas pembangunan jalan di beberapa lokasi krusial dan urgen.

Salah satu wilayah yang menjadi titik perhatian Aurama’ untuk perbaikan jalan adalah poros Sicini-Bilanrengi di Kecamatan Parigi. Hal itu diungkapkan Amir Uskara saat menyapa masyarakat Kecamatan Parigi di Desa Bilanrengi.
“Inshaa Allah jika Aurama’ terpilih maka prioritas jalan Sicini dan Bilanrengi akan dikerjakan di tahun akan datang ini,” kata Amir Uskara.
Sementara itu, terkait kata Tabe’ yang selama ini dijafikan tagline bagi paslon nomor urut satu, adalah sepenggal kata terkait adab (etika) atau pangngadakkang (penghormatan kepada sesama) yang nyaris hilang dari generasi ke generasi karena masuknya peradaban modern.
“Kata Tabe’ ini juga yang artinya adalah permisi atau pernyataan minta ijin, adalah bentuk kata yang mengajarkan generasi kita untuk saling menghargai dan menghormati. Jika masyarakat mengembalikan adab perilaku atau etika pada tempatnya, maka Allah akan turunkan berkahnya. Berkah yang membawa ketenangan di kehidupan masyarakat,”pungkas mantan wakil ketua MPR RI ini. (sar/rif)

source

Leave a Reply