Prevalensi Stunting Sisakan 14,5 Persen
axel wiryanto
Monday, 18 December 2023 15:38 pm
dibaca 88 kali

MAKALE, BKM — Pemkab Tator memastikan bahwa jumlah anak kategori stunting di Tana Toraja trennya terus terjadi penurunan drastis. Hal ini terwujud setelah paramedis menyasar wilayah pelosok yang warganya masih kurang mengkonsumsi makanan bergizi. Utamnaya bagi ibu hamil hendaknya rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke Pusat Layanan Masyarakat (PKM) untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan.
Sekkab Tana Toraja, dr Rudhy Andi Lolo, Sabtu (16/12) menjelaskan angka prevalensi stunting di Tator sejauh ini tersisa 14,5 persen dan masih mengalami gangguan varian tumbuh normal dengan genetika pendek gegara faktor kurang gizi akibat faktor ekonomi.

Atau dari 100 balita stunting tinggal 14,4 persen mengalami gangguan genetika pendek.

”Karena tidak semua orang postur tubuhnya pendek kategori stunting. Kecuali yang mengalami gangguan genetika. Apalagi kalau cerdas tentunya bukan stunting.

Pencegahan angka stunting butuh waktu lama sebab prosesnya berjenjang mulai sejak ibu hamil, perkembangan bayi, dan perkembangan anak, ”ujar Rudhy.
Diakui Rudhy, stunting salah satu permasalahan kesehatan membutuhkan perhatian serius segera diatasi. Stunting atau kasus anak ukuran tubuhnya pendek merupakan implikasi dari kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi.
Mengkaji penyebab stunting, kendala dihadapi masyarakat pemenuhan gizi bagi anak perlu mengoptimalisasikan penanganan stunting di wilayah pedesaan dengan memperhatikan
menyadari upaya pencegahan stunting sejak dini mulai masa kehamilan.
”Selain faktor kekurangan gizi, tak kalah penting faktor pengetahuan ibu kurang memadai, infeksi berulang sehingga kronis, sanitasi yang buruk, dan faktor keterbatasan layanan kesehatan, ”tambahnya.

Dijelaskan Rudhy Pemkab Tator beberapa tahun terakhir memberi perhatian serius peningkatan layanan penamganan stunting di PKM, bahkan menugaskan beberapa dokter ahli rutin melakukan pemeriksaan balita di PKM. Fasilitas PKM lainnya dilengkapi sehingga tidak heran akhir tahun 2023 sebanya 21 PKM di Tana Toraja sudah terakreditasi untuk mendapatkan pengakuan mutu pelayanan dari pemerintah jika layanan stunting berkelanjutan.

(gus/C)

source