Presiden Apresiasi Semangat Peserta dan Pendamping MEKAAR Binaan PNM
axel wiryanto
Saturday, 24 February 2024 19:26 pm
dibaca 79 kali

MAROS, BKM — Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kabupaten Maros. Salah satu tujuannya adalah bersilaturahmi dengan Peserta dan Pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (MEKAAR) Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Tidak hanya asal Maros, ribuan binaan PNM dari kabupaten lain turut hadir menyambut kedatangan Presiden RI. Mereka berkumpul di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Kamis (22/2).
Pada kesempatan kali ini, Presiden Joko Widodo mengapresiasi semangat dan antusias para peserta dan pendamping MEKAAR yang telah hadir.

Presiden juga menyampaikan dua hal penting dalam berusaha. Yaitu semangat kerja keras dan sikap disiplin.

”Semangat yang telah ditunjukkan ibu-ibu yang hadir menunjukkan semangat kerja kerasnya.

Saya teringat, dahulu pada tahun 1988 memulai usaha dari nol, saya bekerja habis subuh sampai tengah malam. Tahun pertama saya berdagang di Solo. Lalu, tahun kedua bisa menjual sampai di Jakarta, tahun berikutnya saya ekspor, itu berkat semangat dan kerja keras saya,” tuturnya.
Kedua, tegakkan sikap disiplin. Bagi Jokowi, ketika para UMKM sudah mampu disiplin mengelola keuangan, mereka akan mudah untuk berkembang.
”Dulu saya juga berbisnis menggunakan uang pinjaman, untuk pembayaran angsuran, saya selalu tepat waktu. Kalau janji hari senin, saya angsur di hari senin,” katanya di hadapan para binaan PNM.

Pertumbuhan PNM dirasakan Jokowi sangat berkembang pesat lantaran, pada tahun 2015 awal didirikan PNM nasabahnya hanya 400 ribu orang.

Namun tadi disebutkan Menteri Badan Usahan Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, tahun ini mencapai 15,2 juta orang.
Selain itu, Presiden RI berpesan untuk para Nasabah agar berhati-hati dengan uang yang dipinjam untuk Modal Usaha, karena uang didapatkan untuk digunakan modal usaha bukan digunakan untuk hedone.
“Saya titip pesan agar berhati-hati dengan uang yang dipinjam dari PNM. Uang ini diperuntukkan untuk modal usaha, bukan untuk digunakan kebutuhan lain diluar dari usaha dagangnya,” ingatnya.
Ia juga mengungkapkan pentingnya packaging, packaging yang bagus bisa memikat hati pembeli.
Diawal acara, Menteri BUMN, Erick Tohir, dalam sambutannya mengatakan, program PNM merupakan perhatian Pemerintah Kepada UMKM di Indonesia. Terbukti tahun 2019 lalu, nasabah PNM hanya 6 juta orang.

”Tahun ini berkembang menjadi 15,2 juta orang nasabah.

Sementara di Sulawesi Selatan sendiri ada 406 ribu orang nasabah aktif yang gabung dengan penyalur Rp 6,81 trilyun. Lebih khusus di Kabupaten maros terdapat 24.461 nasabah aktif dengan penyaluran Rp 374 Milyar,” jelas Erick.
Menurutnya, ini berkat kerja keras bersama dan didukung oleh Presiden RI Joko Widodo. Hal tersebut dianggap sangat membantu ibu-ibu pra sejahtera yang membutuhkan bantuan pemerintah.
”Ini kesempatan bagi pengusaha uktra mikro. Usaha mikro bisa jadi usaha kecil, dari kecil bisa jadi usaha menengah, dari usaha menengah ke usaha besar,” tambahnya.
Kebermanfaatan program PNM MEKAAR dirasakan pedagang warung makanan di Maros, Fitriani. Ia mengaku selama 2 tahun menjadi nasabah PNM, memudahkannya untuk berdagang karena pengajuan modal usahanya mudah dan cicilannya ringan.
”Saya sudah dua tahun menjadi nasabah PNM. Tahun pertama saya mengajukan pinjaman modal usaha Rp3 juta dengan cicilan perminggu Rp75 ribu. Di tahun ke dua, saya ajukan cicilan Rp 5 juta, dibandingkan pinjaman lain saya rasa ini lebih memudahkan pengajuannya karena hanya berkas KTP saja,” ungkap Fitriani.
Seusai Silaturahmi dengan nasabah PNM, Presiden RI Joko Widodo bersama rombongannya menuju ke Gudang Bulog Kabupaten Maros untuk melihat stok cadangan pangan. (ari/c)

source