Prediksi Empat Poros
axel wiryanto
Thursday, 01 August 2024 14:17 pm
dibaca 62 kali

MAKASSAR, BKM — Empat poros berpotensi mengusung masing-masing pasangan calon (paslon) di pemilihan wali kota (pilwali) Makassar 27 November mendatang. Itu artinya, akan ada empat paslon yang diprediksi bakal berkontestasi untuk menduduki kursi nomor satu di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini.
Partai politik kini mulai mengerucutkan nama-nama paslon yang bakal bertarung, seiring semakin dekatnya waktu pendaftaran di KPU. Bahkan, beberapa parpol sudah memasangkan kandidat masing-masing.
Politisi Partai Gerindra Andi Seto Gadhista Asapa hampir pasti berpasangan dengan legislator Partai Nasdem Sulsel Rezki Mulfiati Lutfi. Selain diusung Partai Gerindra yang mengontrol enam kursi di parlemen Makassar dan Partai Nasdem dengan delapan kursi, pasangan ini juga didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kedua adalah Indira Yusuf Ismail, yang kemungkinan berpaket dengan Ilham Fauzi Amir Uskara. Pasangan ini mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan enam kursi. Kemungkinan pasangan ini didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan modal masing-masing lima kursi.
Indira Yusuf Ismail dan Ilham Fauzi sudah dua kali tampil bersama, yang menjadi sinyal mereka akan berpasangan di pilwali. Pertama ketika berlangsung Senam Sehat Ininnawa dan penutupan event F8.
Berikutnya adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Makassar Munafri Arifuddin Alias Appi yang bisa jadi membentuk poros ketiga. Appi yang juga calon anggota legislatif (caleg) DPRD Sulsel terpilih, berpeluang menggandeng anggota Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Aliyah Mustika Ilham.

Appi baru saja mendapat rekomendasi dari Golkar yang mengontrol enam kursi di parlemen dan Partai Perindo yang mengontrol satu kursi. Jika Aliyah Mustika yang merupakan istri dari mantan Wali Kota Makassar Ilham Arif Sirajuddin mampu menggaet rekomendasi dari partai berlambang bintang mercy dengan modal tiga kursi, maka cukup terkumpul 10 kursi untuk bisa mengusung pasangan ini.
Appi telah menemui Airlangga di Jakarta pada Selasa malam (30/7). Pertemuan berlangsung di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Ekonomi di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Di situ Appi melaporkan dirinya telah mengamankan 10 kursi sebagai syarat minimal maju di pilwali Makassar 2024.
Di hadapan Airlangga, Appi juga menyebut nama Aliyah Mustika Ilham sebagai calon wakil wali kota Makassar. “Jadi wakilnya?” tanya Airlangga kepada Appi soal sosok pendampingnya. “Istrinya Pak Aco (Ilham Arief Sirajuddin), Ibu Aliyah anggota DPR RI Partai Demokrat,” jawab Appi lugas.

Airlangga pun merespons positif dengan tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepala setelah mendengar jawaban meyakinkan dari Appi.
Namun, menurut Appi, semua masih berproses. Airlangga hanya berpesan tujuan maju bertarung di pilwali adalah menang.
“Untuk proses penyerahan rekomendasi masih menunggu jadwal karena yang diproses seluruh Indonesia, bukan hanya Makassar,” terang Appi.
Terkait Aliyah, Appi menyebut masih dalam proses penyelesaian administrasi. Jika tiba waktunya nanti ia akan mengumumkannya secara resmi.
Pasangan keempat bisa diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan mendorong Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Amri Arsyid yang mengunci enam kursi bersama Abd Rahman Bando yang sudah mendapat rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan tiga kursi, serta Partai Hanura pemilik dua kursi.
Untuk poros keempat ini, Abd Rahman Bando harus memperjuangkan rekomendasi form B1. KWK dari Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang. Jika gagal, maka poros kempat ini bisa batal maju, karena koleksi kursi baru sembilan, sementara syarat minimal yakni 10 kursi.

Pengamat politik yang juga guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Prof Dr Firdaus Muhammad, menilai semua kandidat memiliki peluang berkontestasi dan ruang untuk menang. Namun dia mengingatkan bahwa faktor popularitas berpengaruh pada elektoral.
“Maka kandidat yang masih kurang populer harus massif bekerja untuk kejar ketertinggalan. Selain harus tonjolkan pembeda dengan yang lain,” ujar Firdaus Muhammad, Rabu (31/7).
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar DR Nurmal Idrus, mengemukakan bila pengaturan empat poros mungkin saja terjadi karena jumlah kursi di DPRD Makassar memungkinkan untuk itu.
“Menurut saya, ini bagus bagi demokrasi Makassar karena ada ruang lebar yang diberikan kepada pemilih di Kota Makassar untuk menentukan paslon terbaik. Saya pikir kita harus mendorong dengan banyak pilihan seperti ini,” ujar Nurmal yang juga peneliti dan Direktur Eksekutif PT Nurani Strategic. (jun)

source