PPP Tugasi Danny Bangun Koalisi
axel wiryanto
Sunday, 21 July 2024 11:36 am
dibaca 77 kali

MAKASSAR, BKM — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan tugas kepada Mohammad Ramdhan Pomanto untuk membangun koalisi agar dapat bertarung pada kontestasi pilgub Sulsel 27 November mendatang.
Penyerahan surat tugas tersebut dilakukan Ketua Umum DPP PPP Mardiono di kediaman pribadinya di Jakarta, Kamis malam (18/7). Saat penyerahan, Danny Pomanto didampingi oleh Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara.
“Di kediaman Ketua Umum PPP malam ini, surat tugas diserahkan langsung oleh Ketua Umum PPP,” kata Imam Fauzan usai prosesi penyerahan.
Hasil pileg lalu, PPP mengontrol delapan kursi di DPRD Sulsel. Dengan demikian, Danny masih membutuhkan tambahan sembilan kursi lagi untuk bertarung di pilgub nanti.

“Mencukupkan koalisi, mengingat masih membutuhkan sembilan kursi untuk dapat mengusung,” ucap Imam.
Imam menegaskan bahwa partainya hanya menerbitkan satu surat tugas untuk pilgub. Hal ini berbeda dengan sejumlah partai lainnya yang kadang menyerahkan lebih dari satu surat tugas kepada kandidat.

Sebelumnya, Danny Pomanto juga telah mengantongi surat tugas dari Partai Hanura yang mengontrol satu kursi di DPRD Sulsel. Ada pula dukungan dari PDIP dengan enam kursi.

Jika dikalkulasi, total keseluruhan adalah 15 kursi.
Danny sejauh ini tetap berupaya membangun koalisi dengan partai lain untuk menggenapkan kursinya. Beberapa partai politik ditengarai akan masuk dalam barisan pengusung wali kota berlatar belakang arsitek itu.
Termasuk Gerindra, partai besutan presiden terpilih Prabowo Subianto, yang digadang-gadang bakal menjadi pengusung Ketua IKA Unhas Sulsel itu. Hanya saja, Danny Pomanto enggan berspekulasi lebih jauh mengenai peluangnya mengendarai Partai Gerindra. Namun komunikasi dengan petinggi Partai Gerindra berjalan intens, baik di tingkat provinsi maupun level nasional.

“Peluangnya bisa. Peluangnya besar, saya yakin, komunikasi juga bagus.

Saya fikskan dulu,” jelas Danny.
Mengenai pendampingnya di pilgub, Danny juga enggan berkomentar banyak. Pastinya, kata dia, akan mencari pasangan yang peluang menangnya besar. Serta menunggu masukan dari partai koalisi terkait penentuan pasangan. Termasuk menunggu seperti apa hasil survei.
“Pokoknya menang. Kan kita juga tidak ada paketing. Kita menunggu putusan partai-partai,” imbuhnya.
Dia mengaku enggan terburu-buru memutuskan posisinya, apakah 01 atau 02 dalam pertarungan pilgub Sulsel, 27 November 2024 mendatang. Pastinya, kata Danny, targetnya di pilgub ingin menang.

“Pokoknya menang. Untuk apa 01 baru kalah. Untuk apa juga 02 baru kalah.

Kan begitu,” tegasnya.
Danny sejauh ini disebut-sebut menjadi figur kuat penantang Andi Sudirman Sulaiman. Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar Dr Ibnu Hadjar Yusuf melihat pada sisi “Jokowi effect” ke elektoral Danny.

Menurutnya, kedatangan Presiden Joko Widodo ke Makassar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini membawa dampak signifikan bagi dinamika politik lokal, khususnya terkait dukungan organisasi Pro Jokowi (Projo) terhadap bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan Danny Pomanto.
“Pertemuan antara Jokowi dan Projo Sulsel, yang dihadiri oleh Ketua Projo Sulsel Herwin Nini Ala dan Danny Pomanto, memberikan sinyal kuat tentang arah politik Projo di wilayah tersebut,” katanya.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami peran Projo sebagai organisasi yang memiliki afiliasi langsung dengan Presiden Jokowi. Projo, dengan jaringan dan pengaruhnya, memiliki kemampuan untuk menggerakkan dukungan massa yang signifikan.
“Ketika Herwin Nini Ala menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Danny Pomanto telah diusung sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan oleh DPP Projo, reaksi positif dari Jokowi menunjukkan restu dan dukungan moral dari tingkat pusat.

Hal ini menjadi momentum bagi Projo Sulsel untuk mengkonsolidasikan dukungan penuh kepada Danny Pomanto,” jelasnya.

Lanjut dia, Projo Sulsel, dengan komitmen totalitasnya, siap mengamankan dan memenangkan Danny Pomanto dalam pilgub Sulsel 2024. Dukungan ini tidak hanya bersifat simbolik tetapi juga operasional.
Di mana energi dan sumber daya organisasi akan dikerahkan secara maksimal untuk menggalang dukungan masyarakat. Kehadiran Danny Pomanto sebagai calon gubernur didukung oleh kepribadiannya yang diterima luas oleh berbagai kalangan.
“Danny dikenal dengan pendekatan politiknya yang humanistik dan inklusif, selalu membuka ruang komunikasi yang harmonis dan dialogis,” katanya.
Dalam analisis sosiologi politik, fenomena ini dapat dilihat sebagai manifestasi dari teori mobilisasi sumber daya, di mana organisasi politik memanfaatkan kesempatan dan jaringan untuk memperkuat posisi kandidat yang diusung.

“Projo Sulsel, melalui strategi mobilisasi yang efektif, berupaya meningkatkan popularitas dan elektabilitas Danny Pomanto. Selain itu, dukungan dari sebuah organisasi besar seperti Projo menambah legitimasi politik bagi Danny, memperkuat posisinya di mata pemilih,” ungkapnya.
Lanjut dia, atmosfer politik di Sulawesi Selatan menjelang pilgub 2024 menunjukkan dinamika yang menarik, dengan Danny Pomanto sebagai salah satu figur sentral. Dukungan Projo Sulsel menunjukkan adanya konsensus internal yang kuat serta strategi politik yang terukur.
“Dengan dukungan ini, peluang Danny Pomanto untuk memenangkan Pilgub Sulsel semakin besar, didukung oleh penerimaan masyarakat yang luas dan keberhasilan dalam membangun komunikasi politik yang efektif dan humanistik,” pungkasnya.

Sementara mantan Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal (Mayjen) TNI (Pur) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki kembali melakukan sosialisasi sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel.

Pantauan koran ini, alat peraga sosialisasi (APS) berupa bando besar Andi Muhammad yang menggunakan tagline Panglimata terpampang di pertigaan jalan AP Petta Rani-Sultan Alauddin Makassar.

Ada yang menyebut Panglima’ta’ sudah mendapat lampu hijau dari elite di tingkat pusat untuk berkontestasi di pilgub Sulsel. “Kayaknya Panglimata sudah dapat lampu hijau, jadi kembali melakukan sosialisasi,” ujar Arman yang sehari-hari bekerja di kantor pemerintah di Jalan AP Petta Rani, Jumat (19/7).
Hal sama dikemukakan saudara sepupu dari Panglimata, yakni Andi Bau Usdi Mappanyukki.

Ia mengakui sudah ada sinyal dari pusat. “Beliau kan perwira TNI, tentu dekat dengan petinggi di pusat,” katanya, kemarin.

Soal komunikasi dengan kandidat lain, Bau Usdi mengakui ada kemungkinan dengan Andi Sudirman Sulaiman atau Andi Iwan Darmawan Aras. “Informasi yang saya dapat Panglimata disiapkan untuk posisi 02.

Panglimata juga sudah berkomunikasi dengan sepupunya yang juga elite Partai Demokrat, yakni Andi Alfian Mallarangeng. Saat ini semua masih cair dan dinamis,” jelas Andi Bau Usdi.
(rhm-rif)

source