Pilih Pemimpin yang Tepat
axel wiryanto
Saturday, 01 June 2024 15:11 pm
dibaca 69 kali

SALAH satu syarat suatu negara bisa dikatakan sebagai negara yang demokratis adalah dengan melakukan pergantian kekuasaan yang dilaksanakan melalui pemilihan umum. Pemilu merupakan sarana demokrasi untuk memilih wakil rakyat atau pemerintah yang melibatkan seluruh warga negara.

Indonesia sendiri termasuk negara demokratis yang rutin melaksanakan pemilu setiap lima tahun sekali. Pemilu di Indonesia diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang bertanggung jawab atas pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baru-baru ini Masyarakat Indonesia telah melaksanakan pesta demokrasi, dan Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden. Juga telah dilaksanakan pemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD.

Selanjutnya, pada bulan November mendatang pesta demokrasi akan kembali dilaksanakan, yakni dengan pemilihan gubernur dan bupati atau biasa disebut dengan pemilihan kepala daerah (pilkada).

Pilkada kali ini akan menjadi momen penting dalam demokrasi lokal di berbagai daerah di Indonesia. Proses pemilihan kepala daerah ini akan menentukan arah pembangunan dan kebijakan di tingkat lokal selama beberapa tahun ke depan.

Penting bagi warga untuk terlibat secara aktif dalam pemilihan, memilih pemimpin yang memiliki visi, integritas, dan kemampuan untuk memajukan daerah mereka.
Semua pihak, baik calon maupun pemilih, diharapkan dapat mengedepankan kepentingan masyarakat dan memastikan bahwa pemilihan berlangsung secara adil dan transparan.

Gen Z sebagai pemilih yang akan memberikan kontribusi pada pilkada tahun ini haruslah menyalurkan hak pilih dengan kritis. Melihat dari berbagai aspek kelayakan setiap calon kepala daerah yang tentunya nanti mengemban tugas demi keberlangsungan daerah pimpinan kearah yang lebih baik.

Pengaruh-pengaruh akan berdatangan dari segala sisi. Namun pemilih yang kritis ialah mereka yang memiliki tembok pembatas kuat akan pengaruh negatif yang silih berganti. Gen Z teruslah mengupayakan menetapkan pilihannya pada calon yang tepat yang akan memberi perubahan bagi warga negara, terkhusus memberikan kabar gembira untuk penerus bangsa di masa depan.

Hak dan kewajiban warga negara dalam pemilu penting untuk dipahami dan dimaknai dalam kehidupan bernegara, khususnya generasi Z. Kita sebagai generasi penerus bangsa perlu mengetahui dan memahami hal tersebut dalam menghadapi dinamika bernegara.
Pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam pemilu akan membantu mengarahkan generasi Z dalam menjalankan perannya sebagai warga negara Indonesia yang demokratis.

Dengan demikian, diharapkan generasi Z dapat berpartisipasi dalam pemilu tahun 2024 sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. (jar)

source