GOWA, BKM — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gowa tetap gencar melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha wisata di Gowa. Karena persiapan kali ini adalah jelang pelaksanaan even Beautiful Malino (BM) IV, maka PHRI fokus membina pelaku usaha wisata di kota Malino dan Tombolopao.
Ketua PHRI Gowa, Abd Kadir, saat dihubungi BKM, Senin siang (13/2), menjelaskan, saat ini pihaknya rajin menggelar berbagai pelatihan penguatan SDM dan cara pengolahan maupun pengemasan produk.
Diakui, giat kewisataan di Gowa masih terkendala dari SDM pelaku usaha itu sendiri sehingga kerap dan hampir tidak ada hal signifikan dalam meningkatkan minat wisatawan ke Malino.
Kadir mengatakan, daya tarik yang belum ada.
Daya tarik yang dimaksud adalah penarik wisatawan untuk berbetah lama di Malino seperti kurang menariknya kemasan produk UMKM, menu kulinernya, serta pelayanan di penginapan dan homestay termasuk di resto-resto maupun kafe-kafe.
”Makanya, kami mau mendatangkan chef-chef handal hotel-hotel berbintang seperti dari Claro dan The Rinra. Kami mau latih para koki resto, cafe, penginapan untuk bikin menu tradisional rasa bintang lima. Jadi kita mau mereka bisa mengolah menu lokal agar punya citarasa bintang lima seperti sayur pakis, ikan pallucela dan menu khas Malino lainnya,” kata Kadir.
Bukan hanya menu makanan, tapi juga PHRI menyasar bagaimana kopi Topidi asli Malino bisa dirasakan dan dijadikan minum lokal khas Malino.
The post PHRI Gowa akan Latih UMKM Kuliner dan Resto Malino appeared first on Berita Kota Makassar.