MAKASSAR, BKM — Empat politisi andal dan berpengalaman kembali bersaing meracik strategi untuk meraih kemenangan pada kontestasi pemilihan wali kota (pilwali) Makassar 27 November nanti. Keempatnya memiliki reputasi yang sangat membanggakan lantaran berbagai kontestasi telah dilaluinya. Lalu, racikan siapa yang paling mumpuni?
Pertama adalah Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Ia menjadi ketua tim pemenangan untuk bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Mulia). Aliyah tak lain adalah istri IAS.
IAS yang pernah tercatat sebagai wali kota Makassar dua periode ini telah merancang strategi untuk memenangkan bakal pasangan calon (bapaslon) yang diajukan koalisi Partai Golkar, Demokrat, Perindo, Hanura, PBB dan Partai Ummat. Ia juga pernah tercatat sebagai ketua DPD I Golkar dan ketua DPD Demokrat Sulsel, serta menjadi calon gubernur berpasangan Abd Aziz Qahhar Mudzakkar.
Sebelumnya, IAS mengaku bersedia menerima posisi tim sukses, meski awalnya ia lebih memilih peran di balik layar. “Semua memberikan kepercayaan kepada saya. Sebenarnya saya bilang biar di belakang saja. Tapi para petinggi, baik tokoh-tokoh partai, dan pendukung meminta saya. Mungkin ada nilai tambah jika saya menjadi ketua tim pemenangan,” ujar IAS di Posko Pemenangan Appi-Aliyah, Jalan AP Petta Rani Makassar, baru-baru ini.
Fokus utama tim yang dipimpin IAS adalah membangun jejaring yang solid hingga ke tingkat akar rumput, termasuk di tempat pemungutan suara (TPS). Menurut IAS, jaringannya telah dibangun sejak pilwali Makassar 2008, dan terus dipelihara hingga saat ini melalui berbagai agenda politik.
“Kami punya jaringan yang dimaintenance dengan baik. Karena tidak pernah terputus agenda-agenda politik, pascapilwali hingga pilgub Sulsel 2013 dan pileg 2014. Jaringan ini terus terpelihara sampai sekarang,” ucapnya.
Sementara itu, Syamsul Rizal MI alias Deng Ical menjadi ketua tim pemenangan bapaslon Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) yang diajukan koalisi PPP, PKB dan PDIP
Deng Ical pernah menjabat sebagai wakil wali kota Makassar mendampingi Mohammad Ramdhan Pomanto.
Ketua PMI Kota Makassar ini juga pernah maju sebagai calon wali kota bersama dr Fadli Ananda.
Kini Deng Ical terpilih sebagai anggota DPR RI dari PKB melalui Dapil Sulsel I.
Indira mengungkapkan alasan di balik penunjukan Deng Ical sebagai ketua Tim Pemenangan INIMI lantaran dianggap memiliki pengalaman yang mumpuni di dunia politik. “Kita tahu bersama, kapasitas Deng Ical tidak diragukan lagi. Punya kemampuan mumpuni,” puji Indira.
Selain Deng Ical, sejumlah tokoh politik di Makassar juga ikut bergabung diantaranya legislator PDIP Sulsel dr Fadli Ananda.
Adapun politisi Partai Nasdem Andi Rachmatika Dewi alias Cicu menjadi ketua tim pemenangan bapaslon Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi. Paket ini diajukan koalisi Nasdem, Gerindra, PSI, dan PAN.
Cicu merupakan ketua DPD Partai Nasdem Kota Makassar. Pernah menjabat wakil ketua DPRD Sulsel, lalu maju sebagai calon wakil wali kota mendampingi Munafri Arifuddin.
Kini Cicu menjabat ketua Komisi D DPRD Sulsel, dan pada 24 September kembali dilantik sebagai wakil rakyat Sulsel. Cicu juga telah menerima SK dari DPP Nasdem sebagai calon ketua DPRD Sulsel. Perempuan berlatar dokter gigi itu merupakan peraih suara terbanyak caleg DPRD Sulsel di Dapil Makassar 1.
Terakhir yakni politisi PKS Meity Rahmatia, yang mendapat mandat sebagai ketua tim pemenangan bapaslon Amri Arsyid-Abd Rahman Bando (Aman) yang diajukan PKS.
Saat ini Meity Rahmatia masih tercatat sebagai anggota DPRD Sulsel dari Dapil Sulsel III meliputi Kabupaten Gowa dan Takalar. Pada Pileg 14 Februari lalu Meity terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sulsel I meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan kepulauan Selayar.
Meity mengaku punya strategi khusus untuk memenangkan pasangan Aman di pilwali Makassar. Apalagi Rahman Bando memiliki pengalaman di pemerintahan. (rif)