MAKASSAR, BKM–Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sulawesi Selatan Isnayani menilai jika keberadaan politisi perempuan maju sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) di setiap partai politik bukan sekadar pelengkap untuk memenuhi syarat quota sebagai peserta pemilihan umum 30 persen.
“Jika ada anggapan bahwa kehadiran perempuan di parlemen hanya sekedar pelengkap, maka hal itu tidak benar sehingga perlu meluruskan anggapan tersebut karena memang perempuan-perempuan berpotensi cukup banyak. Hanya memang biasa terkendala beberapa kebijakan sehingga menjadi halangan perempuan untuk maju di kancah politik praktis termasuk Pilkada,”ujar Isnayani.
Isnayani yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Sulsel ini mengemukakan bila keberadaan legislator perempuan mewakili gender menjadi tugas dan tanggung jawab tersendiri, utamanya dengan adanya perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kasus penculikan anak dan lainnya.
“Kalau saya pribadi ketika kita menjadi anggota dewan tentu kita mempunyai kebijakan anggaran di situ. Jadi kita bisa memperjuangkan hak perempuan sehingga harapan ke depannya mudah-mudahan 2024 – 2029 tercukupi 30 persen quota perempuan dan kepada perempuan yang mau maju di ranah politik harus diberikan pendidikan politik, agar jika sudah duduk diparlemen bisa menyuarakan suara keterwakilan perempuan,”harapnya.
Pada pemilu legislatif (Pileg) 2019 lalu, Isnayani terpilih dari daerah pemilihan (Dapil) V Sulsel meliputi Kabupaten Bulukumba dan Sinjai. Isnayani juga merupakan istri seorang perwira TNI bernama Letkol Infanteri Muhlis yang saat ini bertugas di Kodam XIV Hasanuddin sebagai Pelaksana Pabandya Bakti.
Isnayani mengaku kembali akan maju pada Pileg 14 Februari 2024 di Dapil yang sama. (rif)
The post Perempuan di Parlemen Bukan Sekedar Pelengkap Quota appeared first on Berita Kota Makassar.