Site icon ROVINDO

Pengurus Bank Sampah se-Sulsel Hadiri Diskusi Darurat Sampah Plastik dan Penanganannya

Dalam diskusi yang digelar di Phra Nakhon Thai di Jalan Dr Ratulangi, Sabtu (3/6/2023), Direktur YPN Makassar, Saharuddin Ridwan menjelaskan bahwa diskusi ini semua berawal dari sebuah keresahan pada persoalan sampah di Makassar.

“Salah satunya adalah pemasaran dan kualitas tidak berkembang karena tidak ada dana atau modal. Jadi kegiatan diskusi ini dilakukan sebagai upaya agar pengelolaan sampah melalui bank sampah bisa dilaksanakan lebih baik dari hulu ke hilir. Persoalan bank sampah yang sering terjadi adalah harga, pemasaran dan jenis sampah yang dibeli,” ujar Saharuddin.

Dosen Teknik Lingkungan Universitas Hasanuddin (Unhas), Irwan Ridwan Rahim yang tampil sebagai pemateri pertama mengatakan sampah khususnya plastik di kota Makassar sudah masuk pada kategori darurat sampah.

“Boleh dikata sampah plastik kita sudah masuk kategori darurat sampah. Nah momentum Hari Lingkungan Hidup nanti harus semaksimal mungkin dilakukan sosialisasi. Tdk boleh sekali eksyen. Harus bersinambungan,” ujarnya.

Menurutnya, persoalan sampah di Makassar ini cukup kompleks. Dari jumlah 1.400 ton sampah per hari pengelolaannya belum maksimal karena cenderung langsung ke TPA. Sementara, lanjutnya, di TPA juga sudah menumpuk sekitar 4 juta ton sampah. “Nah inilah yang harusnya dicarikan solusinya. Minimal dimulai dari sumber,” sambungnya.

Menurut Irwan, sebenarnya ada bank sampah yang begitu banyak tapi tinggal sedikit yang aktif. Itupun yang sedikit ini juga banyak yang tidak konsisten mengolah sampah.

Ia mengatakan, yang paling utama sebenarnya adalah bank sampah jangan dilepas begitu saja. Tapi harus ada manajemen yang baik secara terpadu dengan dinas terkait.

“Kemudian perlu ada sosialisasi bahwa bank sampah itu tidak sekadar orientasi pendapatan semata. Tapi diutamakan orientasi pengelolaan lingkungannya. Mengenai hasil yang diperoleh itu adalah bonus. Supaya ketika pendapatan kurang, tidak membuat orang berhenti karena rugi,” ujarnya.

Alex Candra selaku CEO PT. Millon Limbah Makassar yang juga hadir dalam diskusi itu menawarkan kerjasama. Ia mengatakan, perusahaan penampungan sampah plastik miliknya dapat menerima semua jenis sampah dengan jumlah yang cukup besar.

“Pada dasarnya semua jenis sampah plastik kami terima. Tapi paling utama adalah harus dipilah untuk mendapatkan harga yang berkualitas. Selain itu harus bersih dan tidak bercampur sampah lain,” ujarnya.

“Perusahaan kami menerima penampungan sampah minimal 200 kg per orang atau kelompok. Dan itu bisa disetorkan pada suplaier kami yang banyak tersebar kok. Harga bervariasi tergantung kondisi,” terangnya. (rls)

The post Pengurus Bank Sampah se-Sulsel Hadiri Diskusi Darurat Sampah Plastik dan Penanganannya appeared first on Berita Kota Makassar.

source

Exit mobile version