MAKASSAR, BKM — Gerakan Pangan Murah atau yang dikenal dengan GPM merupakan program Pemerintah Provinsi Sulsel untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen khususnya di bulan ramadan.
Program ini menjadi salah satu primadona bagi masyarakat Sulsel. Diketahui, harga yang ditawarkan di GPM tersebut jauh lebih murah dibandingkan biasanya.
GPM tidak hanya menjamin ketersediaan tetapi juga memberikan keterjangkauan harga di pasaran. Melalui kegiatan ini masyarakat bisa membeli bahan pangan dibawah harga pasar, sekaligus menjadi bagian dari pengendalian inflasi.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel, M Ilyas menyebut pasar murah ini akan dilakukan serentak selama dua hari yang mulai dilaksanakan pada Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025.
Terdapat 25 lokasi pelaksanaan pasar murah di Sulsel, terkhusus di kota Makassar dilaksanakan di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan, Jalan Ratulangi No. 47 Kota Makassar.
GPM juga dilaksanakan dikantor Gubernur Sulsel area kantin Kantor Gubernur Sulsel berbagai bahan pangan dijual.
Sekretaris Provinsi Sulsel Jufri Rahman mengaku hukum ekonomi di pasar biasanya berlaku menjelang Hari Besar Keagamaan (HBK), dengan permintaan meningkat, maka harga pangan turut melonjak, sehingga dibutuhkan intervensi untuk menjaga keterjangkauan bahan pangan.
Jufri Rahman menegaskan ada dua cara mengendalikan harga pangan jelang HBK.
“Permintaan meningkat pasti harga bergerak makaitu TPID diperintahkan pak Gubernur supaya kabupaten/kota melakukan dua kegiatan. Pertama intervensi pasar dengan menggunakan BTT (Biaya Tak Terduga) tidak apa-apa,” kata Jufri Rahman.
“Kemudian lakukan gerakan pangan murah. Kita punya grup TPID, semua perkembangan situasi pasar dilaporkan,” lanjutnya.
Penggunaan BTT tidak masalah untuk keperluan pengendalian harga pangan. Emak-emak nampak asik berbelanja bahan pangan, beras SPHP yang menjadi incaran dijual hanya Rp 58 ribu untuk 5 kg, begitu juga dengan minyakita yang bisa ditebus Rp 15 ribu per liternya, beras dan minyakita jadi primadona belanja emak-emak jelang lebaran Idul Fitri. (jun)